Eps. 75 Telepon Pengganggu

1124 Kata

Hampir tengah malam. Rumah sakit mulai sepi, hanya suara alat medis dan langkah perawat yang sesekali terdengar. Di dalam ruang perawatan, Rasmi terbaring dengan mata terpejam, tubuhnya tampak tenang di bawah selimut putih. Dara duduk di samping tempat tidur, menggenggam tangan ibunya yang hangat. Elang berdiri di dekat jendela, memandang ke luar ruangan sebelum akhirnya menoleh ke Dara. “Sudah malam, kamu harus istirahat. Besok pagi kita ke sini lagi. Aku antar pulang, ya?” Dara menatap ibunya sebentar, lalu mengangguk pelan. Setelah berdiri dan melangkah keluar bersama Elang, mereka berjalan perlahan di lorong rumah sakit yang lengang. Di depan lift, Dara memecah keheningan. “Tentang yang Ibu bilang tadi …” suaranya pelan, “Masalah ... anak dan kehamilan. Kamu pernah mikirin itu, Lang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN