Bab 233

4039 Kata

“Em, nggak apa-apa, kok. Ini cuma luka kecil.” Senja menutupi tangannya dengan menarik lengan kardigan itu. Senyumnya terlihat canggung. “Kak Saka dan Kak Elang kok, di sini?” Saka dan Elang masih diam. Walau begitu, lelaki yang kini duduk di bangku SMA itu diam-diam mulai berpikir panjang dan menerka apa yang kiranya terjadi terhadap gadis di depannya. “Kami mau jenguk kamu, Senja.” Suara lembut itu menyusul dari arah samping. Kania hadir sambil membawa parsel buah. Pandangan Senja kini mengikuti arah langkah Kania yang mulai mendekat ke arahnya. Gadis itu terdiam, tidak tahu harus berucap apa. “Oh, iya, Senja. Kok, rumah kamu sepi gini?” Senja mengulas senyum tipis di bibir. “I-iya. Mama dan Papa lagi pergi.” Saka mengangguk paham. Ia berikan bingkisan berisi beberapa macam kue

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN