Bab 249

2691 Kata

“Kak, nama Kakak dipanggil.” Kania mengangguk ketika mendengar ucapan Elang. Ia meletakkan daftar menu yang sempat dipilih lalu gegas pergi dari kantin tersebut. Gadis tersebut akhirnya berjalan ke ruang kepala sekolah. Ia mengetuk pintunya pelan. Sahutan berat dari Mr. Adrian membuat Kania masuk. Ia masih berdiri, menunduk takut. “Duduk, Kania. Tidak usah tegang begitu.” Kania menampilkan senyum tipis. Namun, bohong jika ia setenang itu. Nyatanya, pikiran gadis tersebut riuh dengan berbagai kemungkinan. Menarik napas dalam, gadis tersebut akhirnya memilih untuk meredam pikirannya sebentar dan memberanikan diri menatap Mr. Adrian. “Ada apa, Mister? Kenapa nama saya dipanggil?” Mr. Adrian tersenyum. Ia memberikan sebuah amplop pada Kania. “Sesuai janji saya. Kalau kamu bisa ju

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN