Sepanjang perjalanan pulang dari masjid dan pertemuannya dengan Pak Hafid, pikiran Hans tidak bisa tenang. Kata-kata pria itu ... Terus menggema di kepalanya dan mengundang rasa penasaran. Bahkan, sampai masuk ke dalam rumah pun ia lupa untuk sekadar mengucap salam. “Assalamualaikum, Mas.” Sindiran halus dari Yasmin membuat Hans terhenti. Pikirannya teralih dalam sekejap. “Ah, ya, saya lupa, maaf. Assalamualaikum.” “Walaikumsalam.” Yasmin tidak masalah dan menjawabnya dengan santai. Ia mengeluarkan beberapa menu makanan hasil masakannya ke meja makan sederhana yang hanya berisi empat kursi. “Makan siang dulu, Mas. Setelah ini kamu mandi.” “Hm, saya tidak bawa baju ganti, Yasmin.” Wanita tersebut mengangguk dan sedikit bingung. Baju almarhum pakdenya juga sudah tidak ada. “Nanti