"Boleh." Hans memberikan ponselnya dengan raut wajah setenang mungkin. Ia memperhatikan sang istri yang kini mulai membuka ponsel tersebut. Jari Yasmin dengan lincah membuka arsip pesan yang ada di salah satu aplikasi. Lantas, pencariannya berpindah pada galeri dan file manager yang untungnya sudah sempat Hans hapus secepat mungkin beberapa detik sebelum Yasmin meminta ponselnya. Mata abu itu meneliti tiap aplikasi yang berpotensi menyimpan rahasia sang suami. Cukup lama perempuan tersebut melacak, tidak ada sedikit pun hal mencurigakan seperti dugaannya tadi. Jika memang tidak ada rahasia apa pun, lantas kenapa sang suami begitu gelisah selama beberapa bulan terakhir? "Nih, Mas. Makasih, ya." Yasmin menampilkan senyum getir ketika kecurigaan itu tidak terbukti. Ia berusaha b

