Bagaimana raut wajah Hans saat ini, Hanny seperti tidak peduli sama sekali. Ia tahu pria itu marah, tapi ambisinya untuk memiliki lebih besar dari rasa takutnya. Masa bodoh dengan penolakan yang Hans berikan. Makin pria itu menolak, makin besar pula rasa tertarik Hanny padanya. Sebab, ia percaya jika seteguh apa pun pendirian seorang pria, tidak akan pernah bertahan lama jika terus-terusan disodori mangsa di depan mata. Selama ini, banyak pria yang berdatangan meminang Hanny. Ia menolak karena tidak ada satu pun yang memikat hatinya. Lantas, ketika melihat Hans, Hanny benar-benar terpesona. Pria itu masuk dalam kriteria sebagai suami idaman yang lama didambakan. Tidak ada yang salah atas perasaannya. Hanya saja, takdir kali ini berkata lain. Hanny menjatuhkan hati pada orang yang

