Bab 96

1761 Kata

Sesampainya di rumah .... Yasmin masih sesenggukan. Wajah merah karena terus-terusan menangis itu berulang kali dibersihkan oleh lengan bajunya. Sekarang ia sudah ada di kamar. Tatapan sendunya lurus ke arah pintu balkon kamarnya yang terbuka. Hans berdiri di sana sambil menikmati secangkir kopinya. Apa yang dirasakan oleh istri pertamanya tidak lantas membuat pria tersebut terenyuh. Entah ada rasa gamang yang membuatnya bingung mengambil sikap atau memang sedang berusaha membunuh perasaannya terhadap Yasmin. Ya, lagi-lagi Yasmin harus bisa menguatkan diri. Memangnya siapa yang peduli? Tidak ada. Kalaupun bicara dengan kedua mertuanya, masalah yang dihadapi akan makin rumit. Cukup lama perempuan tersebut termenung dan memikirkan nasib, sampai akhirnya ketukan pintu kamar terdengar.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN