Bab 95

1819 Kata

Bram. Papa dari Syila itu menyimpan kacamata hitamnya yang dilepas sedari tadi ke dalam saku kemeja. Ia menyapa Yasmin dengan senyum ramah. “Bu Yasmin.” Wajah Yasmin yang tertutup cadar rupanya membuat Bram teringat dengan potongan video viral yang dilihatnya. Bagaimana rupa cantik Yasmin yang bak bidadari membuatnya terbayang-bayang dan makin dalam menaruh rasa kagumnya terhadap wanita itu. Yasmin mengangguk sungkan lalu menundukkan pandangan. “Iya, Pak.” “Papa!” Syila berseru, memanggil sang papa dan berhambur memeluk lututnya. Ia kembali mengadu dengan tangisan di sana. Tidak tega, Bram langsung mengangkat tubuh Syila dan mengusap air mata putrinya. Ia kecup pipi Syila lalu mengusap dadanya untuk memberi ketenangan. “Syila oke? Maaf, kalau Papa sering ninggalin Syila, ya? Pap

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN