Bab 196

4702 Kata

"Silakan masuk, Pak Sulaiman, Bu Tari. Mari, silakan duduk." Suasana canggung itu langsung terputus saat Hans datang dari arah belakang dan menyambut mereka dengan hangat. Pasangan tersebut ikut bergabung dengan para warga yang lain. Mereka berusaha mengimbangi obrolan dengan berbagai topik itu. Tidak lama, dari arah dapur, Bibi Nur dan Arsi datang memberi jamuan. Aneka kue kering dan basah, gorengan, juga buah-buahan disajikan di sana. Tidak hanya hangat, suasana itu terlihat mewah. Hanggara tidak segan menggelontorkan dana untuk menjamu para warga yang datang. "Silakan diminum. Jangan sungkan." Hanggara mempersilakan dengan nada ramah. Senyum tipis terlihat di bibir merah gelap pria tersebut. "Jadi, bagaimana kondisi Yasmin dan bayinya, Pak? Senang, ya, sudah punya cucu kompli

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN