Bab 77

1542 Kata

Davina membisu. Ia tidak memberi penjelasan lebih atas pertanyaan Hans. Jika benar suaminya itu sudah melihat wajah Yasmin, harusnya bisa paham maksud ucapannya. Bukankah perkataannya tadi sudah cukup jelas? Akan tetapi, jika Hans belum melihat wajah Yasmin, bagaimana mungkin malam pertama itu terjadi? Ah, sial! Davina tidak bisa berpikir secara jernih. Sakit hati itu membuatnya tidak bisa berpikir jernih. “Jangan mengada-ada kamu, Vin!” “Lupain, Mas. Aku capek. Kamu buat perutku seharian ini kram.” Jika sudah menyangkut bayi dalam kandungan Davina, Hans juga turut khawatir. Pria itu sedikit menepikan sisi egoisnya. Ia duduk di samping Davina dan berniat untuk mengusap perut sang istri. Akan tetapi, siapa sangka jika kali ini wanita itu menolak apa yang dilakukan Hans. Ia menepis t

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN