Hans membisu. Ia seperti tidak berniat untuk membeberkannya dalam waktu dekat. Sebab, pria itu tahu jika hal tersebut hanya akan mengundang huru-hara di rumah tangganya. “Suatu saat kamu akan tau.” Rasa penasaran Yasmin tidak hilang begitu saja. Nyatanya, kepala wanita tersebut terus berpikir keras tentang maksud dari ucapan Hans. Wanita itu langsung terduduk di sisi tempat tidur. Wajahnya kebingungan. Sorot matanya kosong. Rahasia apa lagi yang disembunyikan? “Jangan terlalu dipikirkan. Saya melakukan ini demi kebaikan keluarga kita.” Kepala Yasmin bergerak, menoleh perlahan ke arah Hans lagi. Kebaikan yang diucapkan Hans tidaklah seperti yang ia harapkan. “Kebaikan macam apa, Mas? Okelah, kamu hukum Kania boleh-boleh aja kalau dia salah. Tapi, jangan sampai anakmu yang lain tau

