Bab 190

3532 Kata

“Selamat, Pak. Bu Yasmin positif hamil. Untuk pemeriksaan lebih lanjut, ada baiknya besok dibawa ke rumah sakit dulu. Sekarang saya kasih vitamin dan obat radang tenggorokannya, ya.” Suara dokter wanita itu terdengar lembut namun tegas, penuh nada profesional sekaligus hangat. Di tangannya, selembar kertas resep berpindah arah ke Hans, diiringi senyum sopan dan doa kecil yang tulus. Ia berpamitan, melangkah anggun meninggalkan kamar itu. Kepergiannya diantar oleh Hans sampai ambang pintu, sementara Yasmin hanya menatap kosong pada tespek bergaris dua di tangannya — benda kecil yang kini terasa begitu berat, seolah memikul masa depan yang belum siap ia sambut. Di matanya, dua garis merah muda itu bukan pertanda kebahagiaan, melainkan tanda tanya besar. Hatinya mengerut, matanya sayu. Ia

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN