Selagi ia sibuk mengemasi barangnya, sekelebat bayangan Hans muncul sambil menggendong Davina. Wajah pria itu panik, dengan kondisi Davina yang terlihat setengah terpejam. Huh! Yasmin hanya bisa menghela napas. Mulai sekarang, mereka bukan lagi urusannya. Ia akan benar-benar menghilang, pergi dari rumah yang bahkan atas namanya sendiri. Sejenak, Yasmin memandangi foto pernikahannya dengan Hans. Ia langsung melempar geram ke arah tempat sampah yang ada di pojok kamar. Tidak ada lagi yang perlu dipertimbangkan. Keputusannya sudah bulat. Biar saja Hans menanggung semuanya sendiri. Ia mengusap matanya yang berkaca-kaca, kemudian membulatkan tekadnya untuk beranjak dari sana. Menuruni satu per satu anak tangga sambil membawa koper tersebut, ia menepi ke dapur sebentar. Kue buatannya di