Bab 252

3301 Kata

Senja berada di dalam kamar. Ia hanya bisa berdiam diri di sana, duduk dengan tangan saling menggenggam di pangkuan—erat dan gugup. Mungkin orang-orang di bawah beranggapan ia sedang menahan bahagia. Padahal kenyataannya, perempuan itu justru menunduk dalam, menyembunyikan kesedihan yang menggunung di dadanya. Ia tak mampu menutupi garis murung di wajahnya. Keputusasaan itu menyapu bersih semua harapan yang pernah ia simpan. Kira-kira … siapa pengantin pengganti yang mau menerimanya sebagai istri? Siapa pria yang berani menikahi perempuan asing yang bahkan belum pernah ia lihat sebelumnya? Atau jangan-jangan … pengantin pengganti itu justru seseorang dari masa lalu—sosok yang pernah ia kenal? Pikiran itu membuat kepalanya yang dihias sanggul terasa makin berat dan berdenyut pusing.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN