Bab 260

2667 Kata

“Eh, Elang.” Desti langsung menata ekspresi wajahnya. Ia merangkul Senja, seolah menunjukkan rasa sayangnya pada gadis tersebut. Tapi, Elang tidak semudah itu dikelabui. Ia sudah berdiri lama di balik pintu, mendengar semua hal yang diucapkan oleh Desti. “Senja mau diapain, Ma?” Elang berusaha memancing, meski sebenarnya sudah tahu betul apa yang dilakukan Desti terhadap Senja. Pria tersebut menatap mertuanya penuh perhitungan. Napasnya berembus teratur. Matanya fokus pada satu titik, seolah siap memberi penghakiman saat itu juga. “Oh, tadi ... em, tadi ... Mama mau ....” Desti berusaha mencari jawaban. Ia berusaha mengelak. “Mama mau kasih Senja hadiah.” Ditatapnya Senja, seolah mengiyakan ucapannya. “Iya, kan, Senja?” Perempuan itu tidak bereaksi. Sampai akhirnya, cengkeram

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN