19

948 Kata

"Kenapa harus buru-buru pulang sih Mas? Aku kan masih ingin lihat Fatih." "Besok gampang kesini lagi, Nay." Mas Pram memberikan helm yang segera kuraih sambil cemberut. "Katanya, tadi mau motong ayam Ibu." Sengaja aku menyindirnya. Baru sampai kok ngajak pulang, siapa yang tak kesal? Aku masih ingin berlama-lama dengan Fatih, belum menyusuinya juga. Main ngajak pulang saja. "Kamu tak mau pulang sebenarnya karena ayam atau karena Fatih, sih, Nay?" Mas Pram menoleh ke belakang , lalu menggelengkan kepala. Langsung kulingkarkan tangan di perutnya saat tiba-tiba ia menambah kecepatan. "Dua-duanya, lah. Aku kangen sama Fatih." "Besok ke rumah ibu lagi." "Aku juga ingin bertemu Ita. Masa, punya adik ipar tak pernah bertemu sama sekali. Aku penasaran seperti apa yang namanya Ita." Yang sela

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN