18

1382 Kata

Diskusi yang melelahkan akhirnya usai. Berbeda dengan hari-hari sebelumnya, tadi Arifin lebih banyak diam, hanya sesekali menyanggah jawaban Rindai. Ucapannya juga tak menggebu-gebu seperti dulu. Beberapa mahasiswa langsung sibuk memasuk-masukkan buku ke dalam tas begitu Pak Rama keluar kelas. Helaan napas panjang terdengar sesekali. Memang selalu begini tiap pelajaran Pak Rama berakhir. Dosenku itu sering tiba-tiba menunjuk mahasiswanya lalu menanyakan pendapat tentang materi yang tengah dibahas. Aku sengaja berlama-lama memasukkan buku ke dalam tas karena sudah janji bertemu Arifin. Saat menoleh, kulihat Arifin tengah berbincang dengan Mita. "Ayo keluar," ajak Rindai, ia duduk selisih dua kursi dariku. Di sebelahnya, Evi sudah berdiri. "Aku duluan deh yaa, ada janji sama client," ka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN