Sudah tiga hari lamanya kami tinggal di rumah lama. Sudah tiga hari pula aku tak masuk sekolah. Pun sudah tiga hari ini aku selalu menutupi kebenaran soal ibuku yang sebenarnya ada di rumah. Entah kenapa aku harus menutupi soal ini, aku tak terlalu tahu. Tapi ayah dan ibu memintaku begitu. Istri Pakde Rama juga rutin mengajakku makan siang di rumahnya. Kadang-kadang membawakan sisa lauk untukku makan bersama ayah di malam hari. Istri Pakde Rama juga tak pernah lagi bertanya soal keberadaan ibu. Entah ia betul-betul percaya padaku atau ia tak terlalu peduli. Yang penting itu menguntungkanku. Semalam aku merengek ke ayah kapan akan kembali ke rumah baru kami. Aku sudah ingin masuk sekolah. Terlalu lama tidak masuk bisa-bisa aku ketinggalan pelajaran. Belum lagi materi-materi saat les. Sebe