Sudah dua bulan sejak aku tinggal di rumah Pakde Rama dan satu bulan berlalu sejak pertama kali aku menginjakkan kaki di Sekolah Menengah Pertama. Istri Pakde Rama baik sekali padaku. Apa yang dimakan anaknya, itu juga yang kumakan. Di sini aku juga tak perlu mencuci bajuku sendiri, sudah ada tukang cuci yang dibayar tiap bulan untuk mencuci pakaian kotor orang serumah. Tapi aku juga tetap mengerjakan pekerjaan rumah lain seperti menyapu, mengepel, dan mencuci piring. Tidak, Bude tak pernah menyuruhku. Aku merasa tak enak saja jika tak membantu apapun. Meski aku sudah tidak tinggal bersama Bulik Laila, tapi aku masih sering ke rumahnya. Sejak kejadian menghebohkan itu, Paklik tak pernah lagi menginjakkan kakinya di rumah Bulik Laila. Setauku, sih. Karena setiap kali aku ke sana, hanya ada