13. Bertahanlah

927 Kata
Setelah Alysa mengetahui semua kebenaran itu, ia segera mengembalikan semuanya ke tempat semula. Ia memilih untuk tidak menanyakannya pada Raka. Alysa akan lihat, sejauh mana Raka membohonginya. Alysa bersikap seperti biasa. Ia ahli dalam hal itu. Wanita itu adalah pribadi yang pintar menguasai dirinya. Itu juga yang membuat rumah tangganya bersama Raka aman-aman saja sampai detik ini. Ia selalu bersikap dewasa dalam menghadapi masalah. Sehingga membuat masalah yang pernah menimpanya bersama Raka tidak berarti. Esoknya, Raka, Alysa, Saka dan Alika benar-benar pindah ke apartemen Raka semasa Raka masih di Indonesia dulu. Apartemen itu sudah Raka rombak isinya juga warna temboknya. Agar tidak mengingatkannya lagi pada kebersamaannya bersama Ara. Meskipun Raka sudah bisa mencintai Alysa, tetapi Raka juga sadar tidak akan mudah melupakan kebersamaannya bersama Ara yang terjalin selama delapan tahun. Rama ikut mengantar mereka bersama Kara. Saat ini, Raka sedang mengajak anak-anak untuk ke minimarket yang berada di lantai bawah gedung apartemen itu. Hanya ada Rama dan Alysa di dalam apartemen. "Apa kamu mencintai Raka, Sa?" tanya Rama tiba-tiba. "Kenapa, Kak?" "Kakak pengen tahu aja." "Kalau nggak cinta, nggak mungkin kali, Kak, sampai punya anak dua," jawab Alysa sekenanya. "Meskipun aku tahu, Raka nggak cinta sama aku," lanjutnya. "Maksudnya?" "Udahlah, Kak. Aku rasa, Kakak lebih tahu segalanya dibanding aku." "Apa kamu udah tahu?" Alysa menggeleng. "Raka nggak pernah menceritakan apa pun tentang dirinya di masa lalu. Aku menghargai itu. Karena aku pikir, dia udah bisa melupakan masa lalunya. Tapi aku salah." Mata Alysa mulai berkaca-kaca. "Sampai sebelum kami ke Indonesia, aku nggak pernah merasakan sakit. Meskipun aku tahu cintaku bertepuk sebelah tangan. Karena ada anak-anak yang menguatkanku. Tapi kemarin, saat aku membereskan lemari Raka, aku menemukan sesuatu yang membuatku benar-benar berada di titik kehancuranku, Kak." Air mata Alysa mengalir deras. "Apa Kakak tahu, nama panjang Alika adalah Alika Aurora Rahardian. Dan aku rasa, Kakak tahu apa itu maksudnya. Alika baru berumur tiga tahun , Kak, dan itu artinya, sampai tiga tahun lalu Raka belum bisa melupakan dia. Sampai-sampai Raka ingin namanya abadi di nama anaknya. Padahal saat itu, udah ada Saka di tengah-tengah kami." Rama tak bisa berkata apa-apa. Karena dia tahu apa yang Alysa rasakan. Selama ini pun, rasanya susah bagi Rama untuk meraih hati Ara. Meskipun segala perhatian sudah ia berikan kepada Ara juga Kara, tetapi itu tak cukup membuat Ara tersentuh. Hanya Raka yang selalu ada di hati wanita itu. Melihat wanita di depannya menangis, membuat Rama merasa iba. "Kamu sabar, ya ... aku yakin, Raka udah cinta sama kamu. Hanya saja, mungkin memang susah baginya untuk melupaka masa lalunya. Dan ini tugas kamu. Kamu harus bisa membuat Raka melupakan masa lalunya. Aku janji sama kamu, tak akan membuat Ara memiliki celah untuk mendekati Raka lagi." Dan akhirnya itu yang Rama pilih. Rama tidak ingin merusak kebahagiaan keponakan juga adik iparnya. Bukannya Rama egois, tetapi ia sudah menganggap Kara seperti anak kandungnya. Begitu juga Kara yang sudah menganggapnya ayah kandungnya. Toh kelak jika Kara menikah baik Raka maupun Rama tidak ada yang berhak dan wajib menikahkannya. Karena Kara anak di luar nikah, maka jika Kara akan menikah wali hakim yang akan menikahkannya. Jika saja Ara tidak egois, pasti semua akan baik-baik saja. "Makasih, Kak ...." Sebulan sudah keluarga kecil Raka menempati apartemen. Semuanya sudah berjalan normal. Saka juga sudah melanjutkan sekolahnya. Saka satu sekolah dengan Kara. Rama menepati janjinya, untuk mencoba memberi jarak pada Ara agar tidak lagi mendekati Raka. Mamanya? Masih sama. Masih belum bisa menerima istri dan anak-anak Raka. Alysa tidak pernah membahas apa pun dengan Raka yang berhubungan dengan masa lalunya. Malam ini, mereka sedang menonton televisi. Sedangkan anak-anak sudah tidur di kamarnya. Raka merebahkan kepalanya di paha Alysa. Matanya mulai terpejam. Alysa melihat ponsel Raka tergeletak di meja. Selama ini, ia tak pernah mengutak-atik ponsel milik Raka, karena dia mempercayai Raka. Entah kenapa malam ini Alysa ingin melihat isi ponsel Raka. Hati Alysa hancur, di galery milik suaminya, ia melihat foto kebersamaan Raka bersama Ara tersimpan rapi di sana. Tanpa bisa dicegah, air mata alysa turun ke pipinya. Ponsel yang dipegangnya pun meluncur dengan bebas ke lantai sehingga menimbulkan bunyi nyaring. Raka pun bangun dari tidurnya karena kaget. "Kamu kenapa, Sa?" Raka bingung melihat keadaan Alysa. Ia melirik kearah di mana ponselnya terjatuh. Ia mengambilnya. Karena ponsel Raka menggunakan pelindung, ponsel Raka aman-aman saja, tidak hancur. Bahkan masih bisa menampilkan apa yang tadi Alysa lihat. "Apa artinya aku buat kamu, Ka? Kenapa kamu tega sama aku?" tanya Alysa pelan, tanpa melihat ke arah Raka. "Maafin aku." "Kenapa kamu nggak jujur sama aku? Kenapa kamu nggak bilang kalo Raisa itu Ara, Aurora?!" "Karena aku ingin lupain dia." "Bagaimana kamu bisa lupain dia, kalo semua tentang dia masih kamu simpan dengan rapi??! Hampir delapan tahun aku bertahan sama kamu. Mencoba untuk tidak menghiraukan sikap kamu. Meskipun kamu berperan sebagai suami dan ayah yang baik, tapi aku sering mergokin kamu melamun. Dan tebakanku kurasa benar, Ara kan yang kamu lamunin? Kakak ipar kamu?!" Raka terdiam menunduk. "Dan nama Aurora, kamu tega, Ka!! Bagaimana bisa kamu mengabadikan nama mantan kamu di nama anak kita!" Alysa makin tergugu. Raka meraih tubuh Alysa untuk didekapnya. "Maafin aku, Sayang ... maafin aku ...." "Aku nggak tahu, apa aku mampu bertahan atau nggak setelah ini," ucap Alysa di tengah tangisnya. "Please, jangan ngomong kayak gitu. Bertahanlah di sisiku. Bertahanlah...." "Buat apa?! Aku cuma pelarian buat kamu." "Enggak, Alysa ... enggak! Kamu bukan pelarian. Aku cinta sama kamu." "Apa aku masih bisa percaya sama kamu?" "Kamu harus percaya ... aku janji, aku akan lupain dia sepenuhnya. Tapi kamu juga harus bantu aku ... aku nggak mau kehilangan kamu." Tbc
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN