Febia mengamuk dan membanting semua barang-barangnya dengan kencang. Febia tidak terima saat Jonan mengatakan kalau perusahaan Jonan merosot pesat. Perempuan itu mengamuk dengan membanting apapun yang bisa dia raih. Jonan hanya diam saat istrinya mengamuk. Jonan tidak habis pikir dengan Febia, Febia terbiasa mengamuk, tapi kali ini lebih parah karena perusahaan yang merosot. Jonan menjadi curiga kalau Febia gila bukan karena kehilangan Braga, tapi karena tidak siap untuk jatuh miskin.
“Braga kecelakaan, kamu tidak mau menengok anak kamu?” tanya Jonan.
“Braga kecelakaan?” tanya Febia dengan kaget.
“Aku sudah memberitahukan kamu dua hari yang lalu, tapi kamu tidak mau mendengarku,” jawab Jonan mengambil duduk di sofa.
Febia berpikir sejenak, dia ingat dua hari lalu suaminya mengabari
