Udara terasa segar di sebuah tempat yang dominan dengan tumbuhan, seakan-akan polusi mati dihapuskan. Ketenangan tanpa adanya suara kendaraan membuat siapa saja merasa nyaman. Itulah yang seharusnya dirasakan Veronika tapi tidak, ia merasa dongkol meredam amarahnya dalam diri dari tadi. Veronika terus melangkahkan kakinya beriringan bersama pria di sampingnya, seharusnya ia merasa senang pergi dengan seorang triliyuner yang tampan tapi ia malah merasa kesal. Kesal karena melihat bagaimana Eric memperlakukan seorang wanita dengan perkataan tajamnya, sebenarnya bagaimana pria itu dibesarkan? Mengapa ia tidak memikirkan perasaan gadis itu? Apa ia tidak pernah berpikir bahwa wanita yang melahirkannya merasakan hal yang sama jika berada dalam posisi itu? “Apa yang ingin kau bicarakan?” tanya