Braakk!! Rio membanting keras pintu kamarnya, membuat sekujur tubuh Brenda membeku. Ia tidak tahu apa yang terjadi setelah keterdiaman Rio selama perjalan pulang mereka dari kampus. “Kamu!” Rio mengacungkan jari telunjuknya tepan diwajah Brenda. Matanya menatap Brenda garang, “jadi ini kan alasan kenapa kamu nggak mau aku anter ke kampus?” kalimat itu bukanlah semua pertanyaan melainkan pernyataan sepihak yang laki-laki itu layangkan untuk Brenda. "Bu-bukan gitu, Yo." Sanggah, Brenda terbata. Sejujurnya memang bukan itu alasannya. “Kenapa dia bisa tau kejadian di gudang, kamu yang cerita ke dia kan? Iya kan?” tanya Rio tajam sambil mencengkeram dagu Brenda. Brenda menggelengkan kepalanya lemah. “Jujur! Nggak mungkin dia bisa tahu kalau bukan kamu yang cerita. Iyakan?” desak, Rio. Ia m