Ketika Anda mengunjungi situs web kami, jika Anda memberikan persetujuan, kami akan menggunakan cookie untuk mengumpulkan data statistik gabungan guna meningkatkan layanan kami dan mengingat pilihan Anda untuk kunjungan berikutnya. Kebijakan Cookie & Kebijakan Privasi
Pembaca yang Terhormat, kami membutuhkan cookie supaya situs web kami tetap berjalan dengan lancar dan menawarkan konten yang dipersonalisasi untuk memenuhi kebutuhan Anda dengan lebih baik, sehingga kami dapat memastikan pengalaman membaca yang terbaik. Anda dapat mengubah izin Anda terhadap pengaturan cookie di bawah ini kapan saja.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Brenda dan Rio sampai ditempat tujuan mereka, Yup, kampus Brenda, lebih tepatnya fakultas dimana Brenda mengenyam pendidikannya. Disepanjang kakinya melangkah, Rio nampak panik sendiri. Ia tidak tenang karena sedari tadi mata para adam mencuri-curi pandang ke arah istrinya. Sialan! Pengen gue congkel itu mata. Nggak tau apa gue udah gandengan begini! Sehati dengan Rio, Brenda sang istri juga tak kalah tidak tenangnya. Jika Rio panik sendiri karena mata para kaum adam mencuri pandang ke arah istrinya, Brenda ketakutan sendiri jika penyakit bawaan suaminya itu akan kambuh lagi, secara dikampusnya banyak etnis cina cantik-cantik dan yang pasti beningnya ngalahin dia. Keduanya saling mengeratkan pegangan di jari-jari mereka, membuat keduanya saling berpandangan karena merasa apa yang mereka