Jika satu minggu sebelumnya tidak bertemu dengan Brendanya membuat Rio hampir mati, maka satu minggu yang baru saja berlalu membuat Rio tak ingin waktu kembali cepat berputar. Ia ingin waktu melambat sehingga ia dan Brenda dapat terus berdekatakan meski mereka harus ijin dari sekolah mereka masing-masing. “Kamu yakin nggak mau pindah ke Angkasa Jaya aja?” Brenda menatap Rio jengah. Sudah berapa kali suaminya itu bertanya tentang hal yang harusnya sudah laki-laki itu tahu. “Cuman nanya Bren. Nggak perlu kaya gitu matanya. Aku cuman nggak mau kita jauhan terus terjadi hal-hal kaya kemarin lagi.” Bisik Rio sembari merekatkan pelukkannya ditubuh Brenda, “tapi kalau kamu mau, Aku bisa bilang ke Papah.” “Yo!” tegur Brenda membuat Rio bungkam. Sebenarnya yang Rio inginkan hanya Brenda yan