Sampai dirumahnya, Rio buru-buru memarkirkan mobilnya. Ia berlari cepat masuk ke dalam rumah agar bisa segera memeluk Brendanya yang berada di dalam kamar mereka. Ia ingin membisikkan kata bahwa sekarang dirinya hanya milik Brenda seorang. “Bren.. Brendaaa.” Teriak Rio memutar knop pintu kamarnya. Ia memasuki kamarnya yang terlihat kosong. “Bren.. Brendaaa.. Sayang.” Teriak Rio masuk guna mencari keberadaan Brenda. Rio berjalan menuju kamar mandi dikamarnya, namun nihil ketika ia membuka pintu itu Brenda juga tak ada di dalamnya. “Bren, Brendaaaaaaaaaaa…” teriak Rio frustasi. “Kamu dimana Brenda.. Dimanaaa?” Bughh… Bughh… Rio memukuli tembok kamarnya. Dimana istrinya berada. Dibawah tadi ia sama sekali tidak melihat keberadaan Brenda. Ah, apa istrinya berada di dapur pikir Rio. Bub