“Kenapa Juan tega sekali padaku? Lalu, aku harus kemana lagi mencari uang itu? Apakah aku harus menjual diri?” Pikiran Lucy yang kacau membuat dia tidak bisa berpikir jernih. Andai rumah kakek itu masih miliknya, dia pasti akan menjual rumah itu untuk menutupi kebutuhannya. Namun, rumah kakek Reza sudah beralih nama menjadi nama Juan. Dan dia tidak mungkin menjualnya. Lucy berjalan dengan langkah gontai. Kakinya seolah tak mampu lagi berpijak di bumi. Pikirannya kacau. Bukan masalah perusahaan yang menjadi fokus utamanya, melainkan hubungannya dengan Juan. Haruskah dia menyerah dan pergi meninggalkan Juan. Karena kalau sampai dia tidak mendapatkan solusi, mungkin, dia akan mengikuti jejak Andra untuk menjual perusahaannya. Dia akan pergi jauh dan meninggalkan semuanya. Namun, bisakah dia