Leon berdiri terpaku di ambang pintu, surat di tangannya terasa semakin berat seiring setiap kalimat yang ia baca ulang. Peringatan itu begitu jelas, seolah-olah mengikatnya dalam kekuasaan seseorang yang tak ia kenal. Di dalam surat itu tertulis ancaman: **“Jika kau mencintainya, lepaskan dia. Jika tidak, semuanya akan berakhir buruk. Aku akan datang menjemputnya sendiri.”** Pria misterius yang memberikannya amplop itu kini telah pergi, meninggalkan bayangan ketidakpastian di benak Leon. Dia sadar bahwa ancaman ini bukan sesuatu yang bisa diabaikan begitu saja, tapi dia juga tidak bisa menyerahkan Mya begitu saja pada pria asing yang datang dari masa lalu Mya. Tanpa menunggu lebih lama, Leon segera menelpon Mya. Detik demi detik berlalu dengan ketegangan saat suara dering mengisi telin