“Tunggu hukuman dariku Zaverick! Berani kamu memacari adikku tanpa meminta izin padaku terlebih dahulu.” Leon mengemudi menuju kantor Zaverick dengan pikiran berputar-putar. Emosinya telah membumbung tinggi hingga dia harus mengalihkannya dengan memegang setir mobil erat-erat. Mengingat bagaimana jika dia terlambat menolong adiknya? Pikiran Leon dipenuhi bermacam hal buruk yang akan terjadi pada adiknya seandainya dia tidak ada disana. Tak sanggup membayangkan bagaimana nasib adiknya jika sampai jatuh ke tangan lelaki hidung belang. Dan itu semua karena Zaverick. Sesampainya di gedung perkantoran, Leon turun dari mobil dengan langkah penuh tekad. Tak peduli dengan recepsionis yang terkejut melihat kedatangannya, Leon langsung menuju ke ruangan Zaverick di lantai 15. Tanpa mengetuk pintu