“Ayo aku antarkan ke tempat latihan.” Reyhan merenggangkan pelukan mereka berdua lalu mengajak Melani keluar dari dalam ruangan kerja tersebut. “Tapi aku belum pamitan sama Mama,” Melani mengikuti langkah Reyhan, pria itu menggenggam telapak tangan kanannya membawanya melangkah keluar dari dalam ruangan kerja tersebut. “Aku akan meneleponnya nanti, jangan cemas.” Sahut pria itu pada istrinya. Melani tersenyum mendengar jawaban Reyhan, mereka berdua melangkah bersama menuju ke arah lobi perusahaan. Mobil segera datang ketika keduanya tiba di luar pintu, Melani dan Reyhan masuk ke dalam mobil. “Re..” Melani menyandarkan kepalanya pada bahu Reyhan. Gadis itu memeluk lehernya sambil memejamkan kedua matanya. “Kamu ngantuk? Tidurlah.” Reyhan menariknya rebah di atas pangkuan. Melani ters

