Senyum cerah terukir pada bibir tipis Reyhan, pria itu sedang menuju kamarnya. Reyhan sudah tidak sabar ingin menemui istrinya. “Kira-kira apa yang dilakukan Melani ya?” Gumamnya seraya masuk ke dalam kamarnya. Sepi sekali, Melani tidak tampak ada di dalam kamar tersebut. “Dia sudah pulang, kan? Kok sepi? Apa jangan-jangan..” Reyhan langsung menuju ke pintu kamar mandi. Pria itu membukanya sedikit. Dia melihat Melani sudah selesai mandi, gadis itu sedang membalurkan losion seraya menumpukan satu kakinya di atas kloset. Kedua bahunya tengah terbuka lantaran gaun mandi yang wanita itu kenakan sengaja diturunkan sampai ke siku. Kulit Melani Anisa begitu bersih dan lentur. Melani mendengar derap langkah kaki, gadis itu segera menatap ke arah cermin di depannya. Dia melihat pantulan Reyhan

