Mereka berdua sedang dalam perjalanan menuju ke perusahaan. Reyhan tidak meminta Melani agar turun dari atas pangkuannya, dia membiarkan Melani tetap duduk di sana sampai mereka berdua tiba di perusahaan. “Aku membuat bajumu kusut.” Ucap gadis itu lalu beranjak turun dari atas pangkuannya. “Ahh..” Reyhan pura-pura terkejut, padahal dia tahu sejak gadis itu naik ke atas punggungnya ketika masih berada di rumah kalau bajunya pasti akan kusut begini. “Apa itu akan menjadi masalah? Rasa percaya dirimu pasti berkurang, dengan baju kusut begini memangnya kamu bisa menemui klien penting?” Ucap Melani seraya menatap cermat ke arah baju yang dikenakan Reyhan. Sekali lagi Reyhan hanya mengukir senyum pada bibirnya. Pria itu tetap menggenggam tangan Melani membawa wanita itu masuk ke dalam per

