Part 47 Jebakan

2146 Kata

Keduanya rebah di lantai gazebo sambil menatap langit-langit. Reyhan dan Melani berbaring bersebelahan di sana. Keduanya terdiam, tenggelam ke dalam pemikiran masing-masing. “Mas, Kakek besok pulang ke rumah kan?” “Iya.” Sahut Reyhan. Pria itu sudah memejamkan kedua matanya. Sesekali Reyhan menguap. Kelihatannya pria itu sangat kelelahan sekali. “Mas? Mela sempat berpikir kalau kita akan pindah dari rumah ini. Mela cemas kalau tiba-tiba kita berselisih lalu Kakek kembali jatuh sakit. Mela takut sekali.” Ucapnya seraya menoleh ke arah Reyhan, dan ternyata Reyhan sudah terlelap. Melani memutar setengah tubuhnya. Tidur dalam posisi miring sambil menyangga kepala menggunakan telapak tangan kanannya. Melani menatap wajah Reyhan Sandiaga dengan cermat. “Ketika aku bilang kamu jelek, aku ter

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN