Tak lama kemudian terdengar ketukan pintu dari luar ruangan kerja Reyhan. “Tok, tok, tok!” “Masuk.” Sahut Reyhan dari dalam ruangan kerjanya. “Presdir, saya ingin mengambil berkas yang Presdir janjikan.” Ujar Nilam pada Reyhan. Gadis tersebut berdiri tidak jauh dari tempat Reyhan berdiri. Mendengar itu, Reyhan segera mengambilkan berkas dari atas meja kerjanya sambil menjepit ponselnya menggunakan bahu serta daun telinganya. Nilam menerima berkas dari Reyhan, gadis itu segera keluar dari dalam ruangan kerjanya. Reyhan kembali duduk di kursi meja kerjanya, pria itu meletakkan ponselnya di atas meja. Wajah Reyhan berubah sedikit gelisah. Pria itu lupa kalau Melani berangkat bersama supir. Sampai sore hari Melani belum menerima panggilan darinya. Akhirnya Reyhan menelepon ke rumah untu