“Huuuh! Huh! Huh!" Reyhan mendengus gemas. "Dasar bocah ingusan!” Seru Reyhan sambil menarik tangannya dari genggaman Melani Anisa, Reyhan mengepalkan tangan kanannya. Wajah Reyhan masih bersungut-sungut. Pria itu kemudian menerobos keluar dari dalam kamar mandi pergi meninggalkannya. Melani mematung di tempatnya berdiri, gadis itu segera melepaskan bajunya satu persatu. Dia juga ingin membilas tubuhnya dengan air bersih, agar tidak bau air kolam. Reyhan sudah berada di dalam kamar, pria itu mengambil baju ganti lalu segera turun ke lantai bawah. Di sana asitennya sudah menunggu. Fara segera berdiri, gadis itu juga ikut datang ke kediaman Sandiaga lantaran ada berkas penting yang tidak boleh Reyhan lewatkan. “Ini salinan berkas yang Anda minta Presdir.” Reyhan mengambil berkasnya d