Untuk pertama kalinya bagi Reyhan dan Melani sebagai pasangan suami-istri, melakukan semuanya tanpa perasaan. Reyhan belum mengetahui seperti apa perasaan yang dia simpan untuk Melani Anisa. Begitu juga sebaliknya, Melani sendiri masih tidak tahu seperti apa perasaan di dalam hatinya terhadap Reyhan Sandiaga yang kini telah syah menjadi suaminya. Melani masih menyandarkan kepalanya pada bahu Reyhan. Wanita itu melamun beberapa saat. Sampai Reyhan menyadarkannya dengan menyentuh bahunya. “Mela?” Panggil Reyhan. “Iya?” “Ayo turun, aku akan membawamu ke dalam ruangan kerjaku. Untuk sementara istirahatlah di sana, nanti setelah meeting-nya selesai, aku akan menemanimu.” Ucapnya seraya turun dari dalam mobil, kemudian bergegas membopong tubuh Melani ke dalam perusahaan. Beberapa orang t