“Aku tidak harus meminta maaf padamu kan?” Tanya Reyhan seraya berjalan di sebelahnya. Melani masih berjalan dengan kepala tertunduk. “Mela?” Tegur Reyhan sambil menyentuh bahunya. Gadis itu mengangkat dagunya lalu menatap Reyhan di sebelahnya. Kedua matanya mengerjap pelan, raut kesedihan masih terlukis jelas dari sorot kedua matanya. “Entah kenapa aku cemas kalau Reyhan mempermainkanku, jika dia selalu bilang tidak menyukaiku tapi pria ini mencium bibirku barusan. Seharusnya dia tidak menyentuhku jika dia tidak menyukaiku. Dan aku juga ingin meluruskan segalanya kalau aku menyesal sudah mengerjainya selama ini.” Bisik dalam hati Melani. “Om, Mela tahu Mela salah karena selama ini sudah membuat masalah. Mela minta maaf, tapi Mela harap Om tidak mengambil kesempatan dalam kesempitan