“Ya, dan aku harus bersyukur sekarang karena tidak memiliki istri matre. Malah memiliki seorang gadis kaya.” Gumam Reyhan sambil tersenyum menoleh ke arah Melani. “Dasar kamu!” Melani ikut tertawa karena ucapannya tersebut. “Tidurlah yang nyenyak, besok harus lomba kan? Kamu yakin perutmu tidak masalah?” Tanya Reyhan, dia masih cemas dengan kondisi Melani. “Aku baik-baik saja Re, kamu tidak perlu cemas.” Keduanya terlelap. Di sisi lain, Gita mencari di mana saat ini ibunya tinggal. Gadis itu pergi ke alamat tersebut, dia sangat terkejut karena ibunya memilih tinggal di rumah susun yang hanya berukuran beberapa meter saja. Gita marah sekali, dia tidak ingin tinggal di tempat kecil seperti itu. “Braak! Braak! Buk! Ibuk! Buka pintunya!” Dengan kasar menggedor pintu rumah. “Sabar k

