Deasy masih diam termangu, dengan ponsel dalam genggaman. Berbagai pertanyaan tengah menyesaki benaknya. 'Kenapa Farah yang dulu terkesan memusuhiku, kini justru memintaku tinggal satu rumah dengannya? Kenapa Farah yang dulu enggan, membiarkan aku mendekati anak-anak, kini ingin memberikan kesempatan itu seluasnya kepadaku? Apa yang tengah Farah rencanakan? Ataukan ia sudah merasa bosan, dan lelah? Ataukah ada hal yang lainnya? Entahlah! Tapi yang pasti aku akan mempergunakan kesempatan ini sebaik-baiknya. Akan aku tunjukan, kalau aku bisa lebih baik dari Farah, dalam mengasuh anak-anak Mas Faiz!' Itulah tekad yang Deasy tanamkan di dalam hatinya. Deasy sengaja langsung mengambil cuti untuk satu bulan, ia benar-benar ingin fokus pada Faridh, dan Farida. Mencapai suatu tujuan, perl