PART. 27 AKU, KAU, DAN DIA

1598 Kata

Deasy masih berusaha menghubungi Farah, tapi belum juga ada jawaban dari Farah. Deasy semakin marah, ia hampir saja melemparkan ponsel ke layar televisi di depannya, tapi diurungkannya. Hanya asbak di atas meja, yang akhirnya jadi sasaran pelampiasan kemarahannya. Asbak itu melayang membentur dinding, diiringi teriakan tertahan dari mulutnya. Dengan napas tersengal, Deasy masuk ke dalam kamar tidur, lemari pakaian dibuka, semua pakaian Faiz direnggutkan dari tempatnya, dan ia lemparkan ke mana ia suka. Deasy menangis sesunggukan di atas ranjang. Cukup lama ia menangis, sampai sebuah keputusan ia ambil. "Mas Faiz, akan aku buktikan kalau aku lebih baik dari istri kampunganmu itu! Akan kubuat kamu tidak bisa melepaskan aku! Akan aku katakan tentang kita pada orang tuamu, akan kurebut ka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN