Part-16

959 Kata

Suasana berkabung masih kental terasa. Sudah satu minggu ayah Dea meninggal. Dea sangat terpukul. Apalagi di saat-saat terakhir ayahnya, pria itu tampak menyimpan rahasia. Rahasia yang membuatnya berbeda kepada Dea. Dea melihat ada sorot kekecewaan di mata sang ayah. Namun, sampai ayahnya mengembuskan napas terakhirnya, Dea tidak tahu apa yang membuat ayahnya demikian. "Makan dulu, Sayang," ajak Raka. Memang semenjak ayahnya sakit, Dea juga jadi jarang makan. "Nggak lapar, Mas." "Harus kamu paksa. Kalau nggak, nanti kamu yang sakit. Ayah juga pasti tidak akan mau melihat kamu seperti ini." "Apa yang disembunyikan ayah ya Mas? Kenapa ayah seperti menyimpan rahasia?" "Sudah jangan dipikirkan. Sekarang tugas kita hanya mendoakan ayah. Juga melaksanakan permintaannya. Apapun yang t

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN