“Yang mulia kaisar…” tanpa sadar kata-kata itu keluar dari bibir Qian Qian ketika ia melihat sosok kaisar Xian berada di dalam sebuah mobil. Dan secara alami, kaki Qian Qian langsung berlari ke arah mobil itu. Sejenak ia mulai lupa jika apa yang ia lihat itu sama persis ketika ia melihat dokter Xiao Chuan yang mirip dengan Chu Fei Yang.
Mobil putih itu melaju begitu cepat dan Qian Qian tidak bisa mengejarnya, ia hanya bisa berteriak saat tubuhnya jatuh karena langkahnya yang masih lemah. Wusan baru saja tiba dan melihat kejadian menyedihkan itu, ia segera turun dari mobilnya dan berlari menghampiri Qian Qian.
“Apa yang kau lakukan?! Apa kau baik-baik saja? Jangan bertindak bodoh.” Dalam nada bicara Wusan itu ada kemarahan dan kekhawatiran.
Melihat wanita yang ditolongnya itu menitihkan air mata, rasa kasihan tumbuh di hati Wusan. Ia merasa bersalah karena telah membentak seorang wanita yang baru saja kehilangan bayinya, “Maafkan aku karena membentakmu. Ayo kita pergi, udara semakin dingin.”
Wusan menyeret Qian Qian ke mobilnya, sementara Qian Qian hanya diam ketika ia menatap kosong. Ia benar-benar tidak menyangka akan melihat kaisar Xian di dunia modern. Hatinya berkecamuk, “Dia pasti reinkarnasi kaisar…aku harus mencari tau lebih lanjut…”
Laki-laki yang memiliki wajah kaisar Xian itu tidak lain adalah Xiao Jingrui yang juga kakak sepupu dari dokter Xiao Chuan. Wajah tampan kaisar Xian tidak banyak berubah ketika ia bereinkarnasi, hanya saja penampilannya yang modern dan sikapnya yang angkuh yang menjadi pembeda.
Mobil putih yang dikendarai oleh Jingrui memasuki area kompleks apartemen elit di pusat kota Beijing. Sementara Jingrui tidak mengatakan apa-apa, wajah suram Xiao Chuan membuat suasana semakin memburuk. Tanpa berkata-kata Jingrui menyeret adik sepupunya itu ke dalam apartemennya. Mereka memasuki salah satu unit apartemen mewah ketika Jingrui telah selesai memindai sidik jarinya di pintu.
Begitu masuk ke dalam, wajah Xiao Chuan semakin gelap, ia menutup hidungnya menggunakan kedua tangannya, seperti ada bau menyengat yang sangat ia tidak sukai. Ia kemudian berkata secara acuh tak acuh, “Ge, bau obat rumah sakit jauh lebih baik. Berhentilah membakar dupa, sekarang bahkan sudah banyak lilin aroma terapi. Kau akan membuat petugas apartemen marah jika asap dupa itu terdeteksi oleh alarm kebakaran.”
Jingrui tidak mengatakan apa-apa, dia hanya meletakkan tasnya dan secara acuh tak acuh berjalan menuju dapur. Sementara itu Xiao Chuan sudah bersiap mengambil air dan baru saja akan menyiram dupa wewangian itu menggunakan air, tapi tiba-tiba seekor anjing datang dan mengacaukan rencannya, “Aiya, Xianzi kau dan tuanmu sama-sama tidak waras.”
Dari luar apartemen milik Jingrui itu sangatlah mewah dan berkelas, dan jika orang melihat sekilas, mereka pasti akan berpikir jika di dalamnya pasti banyak barang-barang modern yang mewah. Tapi nyatanya tidak ada barang-barang modern seperti game, computer, atau sejenisnya. Ketika memasuki pintu unit apartemen milik Jingrui, bau dupa wewangian akan menyambut. Tumpukan buku, pohon bonsai, dan interior kayu yang mendominasi isi apartemen Jingrui itu menambah kesan klasik dan kuno, dan karena inilah Xiao Chuan tidak menyukai tempat ini.
“Bantu aku menemukan pengganti yang akan bekerja di museum. Ini adalah persyaratannya.” Jingrui duduk dan dengan santai menikmati teh hangat setelah ia melemparkan sebuah map di atas meja.
“Ge, aku menyerah…tolong berhentilah melukai dirimu. Kau sudah memecat banyak karyawan, dan mereka bahkan tidak melakukan kesalahan besar.” Sejak berada di rumah sakit, Xiao Chuan sudah kehabisan kata-kata. Ia sudah berulang kali mengingatkan kakak sepupunya tentang baiknya menjaga hubungan antara atasan dan bawahan.
Wajah Xiao Jungrui masih setenang bulan, ia membelai anjing Husky miliknya itu dengan penuh kasih sayang, seolah itu adalah putranya sendiri. Ia kemudian menatap Xiao Chuan dan berbicara, “Dia memberikan penjelasan yang keliru saat menteri budaya yang baru mengunjungi museum.”
Sakit kepala tiba-tiba menyerang Xiao Chuan. Ia adalah seorang dokter, tapi jika dibandingkan dengan pasien-pasiennya, ia mungkin jauh lebih menderita. Jika ia terlahir dua tahun lebih tua dari Xiao Jingrui, dia pasti akan memukul kakak sepupunya itu sampai babak belur karena jengkel. Ini sudah ke tiga kalinya, Xiao Jingrui meminta Xiao Chuan mencarikannya orang untuk bekerja di museum yang ia kelola.
Jika di luar sana istilah ‘mencari pekerjaan adalah hal paling sulit’, tapi rupanya istilah itu sangat berkebalikan dengan situasi yang selalu di alami Jingrui. Istilah ‘Mencari pekerja adalah hal yang paling sulit’ adalah istilah yang cocok untuknya. Sebagai seorang curator museum yang kompeten, Xiao Jingrui adalah sosok yang amat sangat berhati-hati dalam memilah karyawan. Museum yang di kelolanya itu adalah museum terbesar di Asia, walau kini museum itu telah menjadi harta negara, tapi keluarga Xiao Jingrui telah dipercaya untuk mengelola asset berharga yang ada di dalam museum itu.
Ketika kakak Xiao Jingrui memutuskan untuk pensiun menjadi curator, Xiao Jingrui yang juga tengah menekuni bisnisnya maju untuk menggantikan posisi kakeknya. Dan saat itulah hidup Xiao Chuan menjadi hancur. Sudah dua tahun sejak Xiao Jingrui bekerja di museum itu, dan seteleh karyawan kepercayaan kakeknya pensiun baru-baru ini, ia sangat pusing untuk memilih kandidat yang sesuai. Dan lowongan pekerjaan pun di buka, banyak orang yang ingin bekerja di museum itu. Bukan hanya karena gaji yang tinggi, tapi keuntungan yang akan mereka terima bahkan jauh lebih besar daripada yang biasanya ditawarkan oleh perusahaan.
Tapi ini sudah keempat kalinya Xiao Jingrui mengganti pegawainya dalam sebulan, dan tentu saja Xiao Chuan yang bertugas menjadi makelar merasa pusing dan sakit kepala.
“Ge, tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Dan lihatlah, persyaratanmu ini benar-benar keterlaluan…” Xiao Chuan menampar meja menggunakan map itu, ia benar-benar kehabisan akal.
Persyaratan yang di tawarkan oleh Jingrui itu memang akan membuat sebagian besar pelamar menyerah. Hal-hal seperti; mengetahui sejarah dinasti-dinasti yang pernah beridiri di China dan atau nama-nama kaisar yang memerintah, adalah hal yang wajar. Tetapi syarat menjengkelkan seperti; harus pandai menulis kaligrafi menggunakan kuas, bisa membaca karakter-karakter kuno, menghapal sutra Buddha tanpa adanya kesalahan, adalah syarat yang akan membuat para pelamar mundur.
“Ge, kau sebaiknya cari sendiri. Atau kau bisa menjelajah ke masa lalu dan menyeret kaisar itu sendiri.” Xiao Chuan mencibir dengan penuh ketidaksabaran.
“Berhenti merendahkan leluhur kita. Kau benar-benar tidak sopan.” Secara mengejutkan Jingrui menampar meja dan membuat Xiao Chuan ketakutan. Ia kemudian melajutkan, “Perangkat game terbaru.”
Mata mencibir Xiao Chuan tiba-tiba lenyap, ia dengan manja berjalan menuju kakak sepupunya dan berkata, “Plus computer game terbaru, aku berjanji akan membantumu menemukan orang yang bahkan akan mengetahui seluk beluk istana dinasti Han.”
Ini bukanlah kali pertama seorang Xiao Jingrui mengeluarkan ratusan ribu yuan untuk adik sepupunya itu. Dan jika melihat dari profesi seorang Xiao Chuan, tidak mungkin ia tidak mampu untuk membeli perangkat favorite para gamers itu, hanya saja ini sudah menjadi kebiasaan bagi Jingrui untuk selalu memanjakan adik sepupunya. Akan selalu ada hadiah yang menanti Xiao Chuan untuk setiap kerja kerasnya itu.
“Aku akan menunggu kabar darimu, sepulang dari Norwegia aku harus melihat pegawai itu.” Ujar Jingrui.
*/
“Turunlah.” Wusan membukakan pintu mobil untuk Qian Qian. Keduanya telah sampai di sebuah apartemen yang juga tidak kalah bagus dari apartemen Jingrui. Keduanya berjalan memasuki bangunan, dan mata Qian Qian tidak pernah berhenti menatap hal-hak yang belum pernah ia lihat sebelumnya.
Hingga ketika mereka berdua sampai di lantai 7, mereka kembali berjalan menuju unit apartemen Wusan.
“Ini adalah tempat tinggalku. Kau bisa tinggal disini untuk sementara waktu. Dan kemarilah…” Wusan menarik Qian Qian dan menujukkan sebuah ruangan yang akan menjadi kamarnya. Kamar itu tidak seluar aula pribadinya di istana Fenghuang dulu, tapi ruangan ini sudah lebih dari cukup untuknya.
“Terimaksih tuan muda Wu.” Qian Qian akhirnya berbicara setelah diam disepanjang perjalanan mereka.
Wusan mengerutkan keningnya, ia kemudian berbicara, “Aiya, sudah aku bilang jangan panggil aku tuan muda Wu. Ehmm kau bisa memanggilku Wusan. Ah iya, di dalam lemari ini ada pakaian kakak sepupuku, tapi karena ia tidak berada disini, kau bisa memakainya.”
Wusan menunjukka setumpuk pakaian yang tergantung rapi di dalam lemari kayu. Ia kemudian meninggalkan kamar Qian Qian dan membiarkanya untuk beristirahat. Qian Qian berjalan ke arah jendela, ia melihat pemandangan di luar apartemen dan mendapati banyak bangunan tinggi yang belum pernah ia lihat sebelumnya. Mungkin kota yang sekarang berdiri dan penuh dengan keramaian itu adalah hutan belantara atau bahkan hanya kota kuno yang biasa dilihat oleh seorang permaisuri Xianmu.
“Mulai hari ini aku terlahir kembali sebagai Chen Qian Qian. Aku yakin surga mengirimku ke tempat ini karena suatu alasan. Yang mulia kaisar juga bereinkarnasi di tempat ini, begitu pula Chu Xiang, aku yakin ada sesuatu yang ingin langit perlihatkan padaku.” Kini permaisuri Xianmu akan memulai hidupnya yang baru. Bukan sebagai seorang permaisuri, tapi sebagai gadis biasa bernama Chen Qian Qian.