Kutukan

1797 Kata
Merasakan sesuatu melingkari punggungnya, kaisar Xian yang kaget langsung melempar Cao Hua hingga ia terpental ke ranjang naga. Kaisar Xian yang semula masih bisa menahan kesabarannya, kini tidak lagi. Wajah kaisar Xian yang tampan murka ketika ia dengan keras berkata, “Beraninya kau menyentuhku!!” Selir Hua merasakan tubuhnya sakit karena dorongan yang keras dari kaisar Xian, ia kemudian bangun dari ranjang naga dan cekikikan di waktu yang bersamaan. Selir Hua masih memasang wajah penuh senyum saat telapak tangannya membelai seprai sutra di ranjang naga itu. Ia kemudian berbicara, “Kaisar begitu lembut pada permaisuri, kaisar begitu mencintainya. Tapi kenapa anda tidak bisa mencintaiku?” Wajah kaisar Xian yang dingin menatap Cao Hua. Kaisar Xian yang mulanya ingin bersikap baik pada selir Hua karena ia adalah adik permaisuri, tapi melihat kelakuan Cao Hua yang tidak masuk akal ini, kaisar Xian hanya bisa memasang ekspresi jijik. Kaisar Xian mencibir, “Kita tidak akan mungkin bersama. Kau adalah adik permaisuriku, tidak mungkin aku mencintaimu!” “Kenapa tidak?!! Apa kurangnya aku? Aku cantik, dan tidak kalah anggun dari permaisuri Xianmu. Aku bahkan bisa mengayunkan pedang, di bandingkan dengan permaisuri Xianmu yang lemah dan hanya tau membaca buku!!” Cao Hua meraung, air matanya menetes dan sedikit demi sedikit membasahi pipi putihnya. Kaisar Xian tidak tau harus menangis atau tertawa, mendengar lelucon yang keluar dari mulut selirnya itu, kaisar Xian menjadi semakin jijik pada Cao Hua, “Tentu saja kau berbeda dari permaisuriku. Dia memiliki hari yang tulus dan hal paling mendasar yang menjadi alasan aku tidak bisa bersamamu, itu karena aku hanya mencintai permaisuri Xianmu seorang. Dan sampai kapanpun, bahkan hingga di kehidupan berikutnya itu tidak akan berubah.” “Hmmph, mari kita lihat sampai kapan yang mulia kaisar bisa menahan godaan ini.” Cao Hua secara mengejutkan melepaskan pakaiannya. Cao Hua sudah kehilangan wajahnya, jadi untuk apa ia berpura-pura lagi. “Kau..berhenti, apa yang kau lakukan!!” Kaisar Xian membentak dan mulai kehilangan kesabaran. Sebelumnya, sudah ada ribuan keindahan yang dilihat oleh mata kaisar Xian itu. Melakukan inspeksi di rumah-rumah b****l dan melihat para wanita yang berpakaian terbuka, itu adalah hal biasa di mata kaisar, jadi ketika Cao Hua melakukan hal murahan itu, kaisar Xian hanya melihatnya dengan tatapan menjijikan. Tapi sesuatu yang lebih mengejutkan terjadi, kaisar Xian tiba-tiba tidak bisa mengendalikan dirinya. Tubuhnya tiba-tiba panas seperti terbakar. “Kau, apa yang kau lakukan padaku?!” Kaisar Xian berusaha menahan dirinya, langkahnya mulai sempoyongan. “Kaisar, anda sudah berpuasa selama 3 bulan tanpa menyentuh wanita mana pun. Jangan buat diri anda menderita lagi.” Selir Hua yang biasanya bermartabat kini tak jauh berbeda dari seorang wanita yang biasanya melayani dirumah b****l. Ia mendekati kaisar Xian yang sempoyongan dan menyentuhnya. “Pergi!!” Tapi kaisar Xian bukanlah lawan yang mudah bagi seorang Cao Hua. Kaisar Xian mendorong Cao Hua hingga secara tidak sengaja kepalanya menghantam pojok meja. “Ah”, Cao Hua merintih sebelum akhirnya pingsan di tempat. Sementara itu Kaisar Xian masih berusaha bertahan mengendalikan dirinya. Ia kemudian meraih tali di sudut jendela dan menarik tali itu dengan kekuatan yang ada. Tak lama berselang, Si Zhui datang melalui jendela, “Kaisar, apa yang terjadi.” Si Zhui terkejut melihat selir Hua dengan pakaiannya yang berantakan. Si Zhui tidak berani menatap wanita itu dan segera berlari untuk memanggil pelayan, tapi anehnya di depan kamar kaisar Xian tidak ada seorang pelayan pun. Melihat kondisi ini, Si Zhui hanya bisa membantu kaisar Xian yang mulai kehilangan kendalinya. “Kaisar, apakah anda tidak apa-apa?” Si Zhui dengan khawatir bertanya. “Chenjing, Chenjing!!” Kaisar Xian berteriak, giginya terkatup. Kaisar Xian kemudian melanjutkan, “Dia memberikut afrodisiak, cepat buat luka kecil di lenganku menggunakan Chenjing!!” Si Zhui yang mendengar hal ini begitu kebingungan, tidak mungkin untuk diriinya melukai seorang kaisar, “Hamba tidak bisa melakukannya kaisar.” Kaisar Xian meraih pedang Si Zhui itu dari tangan Si Zhui dan mengiris tangannya sendiri. Rasa sakit datang bersamaan dengan darah yang mengalir di lengan kaisar. Tapi karena rasa sakit itu, efek gila yang disebabkan oleh afrodisiak itu sedikit menghilang. Setidaknya otak kaisar hanya akan berfokus pada rasa sakit di lengannya itu. “Bawa aku ke istana Fenghuang!! Cepat!” Kaisar Xian berusaha menahan rasa sakit dan efek afrodisiak itu secara bersamaan. Ia hampir kehilangan akal sehatnya. Si Zhui langsung memapah kaisar dan membawanya ke istana Fenghuang melalui pintu belakang. Jika hal semacam ini menyebar, maka tidak hanya reputasi selir Hua yang akan hancur, tapi reputasi kaisar Xian akan di pertaruhkan. Sejak keduanya meninggalkan istana Long Gong, selir Hua yang ditinggalkan masih pingsan karena benturan dikepalanya itu. Tak lama setelah itu, kasim Li datang bersama pelayan. Melihat seorang selir yang pingsan dengan pakaian yang terbuka, kasim Li segera memanggil Yianrang dan para pelayan lain. “Yang mulia selir, yang mulia.” Yianrang berlari dengan wajah penuh kekhawatiran bergitu ia masuk ke kemar kaisar dan melihat majikannya tengah pingsan dengan darah di kepalanya. “Seseorang, panggil tabib. Bantu selir Hua kembali ke paviliun Bingxue!!” Yianrang berteriak ke segala arah untuk meminta para pelayan membantunya. Tak sampai hingga waktu satu dupa habis terbakar, tandu telah di siapkan untuk mengangkat selir Hua yang pingsan ke paviliun Bingxue. Sementara itu kaisar Xian yang masih dalam pengaruh afrodisiak melangkah ke istana Fenghuang dengan Si Zhui yang masih memapahnya. Beruntung, di malam yang begitu dingin itu, permaisuri Xianmu masih terjaga. “Yang mulia, Si Zhui ada disini.” Suara Si Zhui menyapa permaisuri Xianmu melalui cela jendela. Mendengar suara itu, permaisuri Xianmu memakai mantel bulu untuk menutupi pakaian tipisnya dan segera menuju kea rah Jendela. Tangannya kemudian membuka jendela dan matanya terbelalak begitu melihat kaisar Xian yang tengah sempoyongan bergantung pada Si Zhui. “Apa yang terjadi?!” Permaisuri Xianmu membantu Si Zhui untuk membawa kaisar Xian ke tempat tidur. “Yang mulia…” Si Zhui tidak bisa mengatakan kalau kaisar Xian berada di bawah pengaruh afrodisiak pada permaisuri. Hal itu tidak pantas untuk dikatakan oleh seorang bawahan sepertinya, maka dengan cepat Si Zhui langsung mengalihkan permbicaraanya, “Yang mulia, kaisar Xian akan menjelaskan sendiri pada anda. Dan juga, ada luka sayatan pedang di lengan kiri kaisar. Mohon yang mulia permaisuri untuk mengobati kaisar. Hamba akan undur diri.” Bahkan permaisuri Xianmu belum menjawab ucapan Si Zhui itu, tapi bayangan Si Zhui sudah hilang melewati jendela yang terbuka itu. Permaisuri Xianmu tidak lagi memperhatikan Si Zhui yang sudah hilang di kegalapan, sebaliknya ia segera berdiri dan menutup jendela. Mendengar kaisar Xian terluka, permaisuri Xianmu memanggil Mian Mian dan menyuruhnya untuk mengambil sebaskom air hangat dan obat. Di tengah malam seperti ini, tabib istana memang sudah tidak bekerja, Tapi jika kaisar Xian membutuhkan mereka, bahkan untuk tabib sekelas Chu Fei Yang, ia tidak akan berani mengabaikan panggilan kaisar. Tapi kembali lagi ke fakta bahwa Si Zhui membawa kaisar Xian secara sembunyi-sembunyi ke istana Fenghuang nya, permaisuri Xianmu yakin sesuatu telah terjadi pada kaisar. “Ahhh.” Saat ini kaisar Xian hanya bisa mengatupkan giginya dan mengerang karena luka sayatan itu semakin sakit. Permaisuri Xianmu hanya bisa menenangkan kaisar dengan belaian lembut sebelum akhirnya Mian Mian datang membawa sebaskom air hangat dan obat. “Kau boleh pergi.” Permaisuri Xianmu berkata pada Mian Mian. Sekarang hanya ada mereka berdua di kamar permaisuri Xianmu, permaisuri Xianmu dengan telaten membersihkan luka kaisar Xian itu sebelum akhirnya menabur bubuk obat ke luka itu untuk menghentikan darah yang mengalir. Setelah darah perlahan mengalir, permaisuri Xianmu menutupi luka kaisar itu dengan kain perban berwarna putih. Dalam cahaya lilin yang sejuk dan hangat itu, kaisar Xian mendapatkan pandangannya yang semula kabur menjadi sediti cerah. Sosok menawan tengan memandanginya dengan penuh kecemasan. “Kaisar anda sudah bangun.” Permaisuri Xianmu tidak bisa tidak khawatir ketika ia melihat sosok laki-laki yang amat ia cintai itu bangun. “Permaisuri…” Kaisar Xian masih berada dalam pengaruh afrodisiak. Bahkan setelah ia pingsan karena luka yang mengiris kulitnya itu, pengaruh obat itu masih kuat bersarang ditubuhnya. Tapi kali ini kaisar tidak perlu khawatir, karena yang berada didepannya bukanlah wanita lain, melainkan permaisuri yang amat sangat ia kasihi. Kaisar Xian yang baru saja bangun dari pingsannya, langsung memeluk permaisuri secara brutal. Kaisar Xian mendorong permaisuri dan menekannya di bawahnya, menciumnya dengan penuh kekuatan, hingga ia lupa bahwa permaisurinya sedang hamil. Permaisuri Xianmu yang berada di bawah kaisar Xian merasa sedikit tertekan dan kaget. Kaisar Xian yang sedari tadi merasa suhu tubuhnya meningkat baru saja akan menanggalkan pakaiannya, tapi sosok dibawahnya itu tampak memasang wajah memelas. Kaisar Xian membelai wajah cantik permaisurinya itu, menyeka rambut panjang nan hitam permaisuri Xianmu yang menghalangi wajah cantiknya, “Permaisuri, aku.., aku..benar-benar akan gila. Aku tidak bisa menahannya lebih lama lagi.” “Kaisar, anda boleh melakukannya. Tapi ingatlah, ada anak di perutku sekarang, aku harap kaisar tidak akan melukai anak ini.” Permaisuri Xianmu secara tidak berdaya berkata dan mengelus perutnya. Walau usia kehamilan permaisuri Xianmu sudah memasuki bulan ke tiga, tapi kaisar Xian belum mendapatkan izin dari Chu Fei Yang yang dalam hal ini adalah tabib permaisuri untuk melepaskan puasa panjangnya. Kaisar Xian segera menapar wajahnya dan menyebabkan rasa sakit lainnya, pikirannya akhirnya sedikit waras ketika rasa sakit itu menampar kulitnya. “Maafkan aku permaisuri, maafkan aku.” Kaisar Xian berkata dengan penuh putus asa. Kaisar Xian kemudian bangun dan merapikan pakaiannya. Melihat kaisar bangun, permaisuri juga mengikuti kaisar dan bangun dari tempat tidur. Tapi permaisuri Xianmu tidak merapikan pakaiannya yang nyaris robek karena kaisar Xian yang begitu agrasif, sebaliknya permaisuri Xianmu memeluk kaisar dari belakang dan berbisik, “Aku hanya mengatakan kaisar harus berhati-hati, aku tidak mengatakan kalau kaisar tidak boleh mengatakannya.” Kaisar Xian berbalik dan menatap wajah permaisuri Xianmu. Walau rambut hitam permaisuri Xianmu hanya jatuh lurus menutupi punggung yang indah itu dan tanpa jepitan atau oranamen apapun, permaisuri masih terlihat begitu cantik dan mempesona, sejenak kaisar Xian kembali menggila. “Tidak. tidak!! Jangan, aku tidak mau hal buruk terjadi pada permaisuri dan anak kita hanya karena kegilaan ini.” Sekali lagi kaisar Xian ingin menampar wajahnya. “Chu Xiang sudah mengatakan kalau kaisar sudah bisa menghentikan puasa kaisar.” Permaisuri Xianmu dengan lembut berbisik ke telinga kaisar Xian. “Benarkah?” Kaisar Xian sekali lagi bertanya untuk memastikan kebenaran kata-kata permaisuri Xianmu itu. Dan permaisuri Xianmu mengangguk ketika kaisar Xian memperlihatkan wajah menggemaskannya. Mengetahui kalau rubah licik Chu Fei Yang itu sudah memberinya izin untuk menyentuh permaisuri, bahkan hal itu sudah berlaku sejak seminggu yang lalu, kaisar Xian ingin memukul wajah adik sepupunya itu. Jika bukan karena kejujuran permaisuri, maka kaisar Xian pasti akan menderita karena harus berpuasa dibawah tekanan afrodisiak sial ini. Tapi rasa marah dan jengkel terhadap Chu Fei Yang itu tiba-tiba sirna ketika hembusan napas hangat melewati telinga kaisar Xian, permaisuri Xianmu berbisik, “Apakah kita akan meneruskannya?” Kaisar Xian sudah cukup kuat untuk menahan efek afrodisiak ini selama dua jam. Tapi kali ini langit membantunya, jadi untuk apa ia menahan lagi. Tanpa mengatakan apa-apa kaisar Xian melemparkan dirinya ke permaisuri, takut akan melukai permaisuri, kaisar Xian jauh lebih lembut dari sebelumnya. Tapi tiba-tiba… “Yang mulia, yang mulia. Sadarlah.” Permaisuri Xianmu terkejut begitu melihat kaisar Xian tiba-tiba tak sadarkan diri. Segera merapikan pakaiannya dan pakaian kaisar, permaisuri Xianmu berteriak untuk memanggil tabib.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN