Beijing, 2021
“Tidak..tidak!! Aku pasti akan menyelamatkanmu.” Sebuah teriakan menggema dari sebuah kamar hingga para perawat berdatangan.
“Nona, kau sudah sadar.” Salah seorang wanita berbaju perawat tiba-tiba menghampiri wanita itu. Wanita yang berambut panjang itu adalah permaisuri Xianmu.
Permaisuri Xianmu untuk pertama kalinya bangun setelah ia jatuh dari tebing bukit Lan Ling. Di tidur panjangnya itu ia bermimpi tentang kematian kaisar Xian. Tidak ingin mimpi itu berlanjut, permaisuri Xianmu akhirnya bangun dari tidur panjangnya.
Pemandangan aneh nampak dimatanya, langit-langit yang ia lihat bukanlah ukiran phoenix yang biasanya ia lihat. Cahaya redup yang biasanya berasal dari lilin dan wewangian dari dupa pembakaran tidak tercium. Sebaliknya bau aneh dan langit-langit putih bersih terpantul dari retina matanya. Dengan kondisinya yang masih lemah dan pusing, permaisuri Xianmu bangun dan melihat sekelilingnya. Ia mengamati hal aneh yang belum pernah ia lihat sebelumnya. Melihat bayangan dirinya di sebuah cermin ia mendapati dirinya yang berbeda.
"Di mana aku? Mian Mian?" Dengan wajah panik permaisuri Xianmu bertanya pada dirinya sendiri.
"Nona, anda sudah siuman?" Seorang wanita yang berpakaian perawat itu bertanya pada permaisuri Xianmu. Melihat sikap wanita ini, permaisuri Xianmu merasa sedikit aneh. Dia adalah permaisuri negeri Han, bagaimana bisa seseorang berbicara dengan nada yang kurang hormat padanya.
Tapi melihat hal-hal di depannya menjadi semakin aneh, permaisuri Xianmu hanya diam. Di dalam diamnya itu ia mulai berpikir dan menyadari kalau ia sudah pergi dari dinasti Han. Tapi di belahan bumi mana ini?
"Tuan, nona ini sudah bangun." Wanita itu kembali berbicara. Kali ini seorang pemuda yang baru saja datang berdiri di tengah-tengah permaisuri Xianmu dan wanita itu.
Pemuda itu mengangguk dan berkata, "Terimakasih perawat."
Perawat wanita itu kemudian berbicara, "Aku akan memanggil dokter sekarang."
Pemuda itu kembali mengangguk sebelum akhirnya ia mendekat ke arah permaisuri Xianmu. Permaisuri Xianmu yang tidak biasa dengan orang asing hanya bisa menatap pemuda itu dengan tatapan membunuh.
"Apa kau baik-baik saja? Sudah 3 hari sejak aku menemukanmu di tepi danau. Dan akhirnya kau sadar." Pemuda itu dengan ramah berkata.
Melihat pemuda itu tidak berbahaya, permaisuri Xianmu berkata, "Tuan muda, apakah kau yang menemukanku?"
Pemuda itu sudah mengangguk, ia kemudian berkata, "Aku menemukanmu di tepi danau, saat itu kau terluka parah. Kau memakai pakaian tradisional, awalnya aku kira kau adalah seorang artis, tapi sepertinya bukan."
Artis? Apa maksud pemuda itu? Pikiran semacam ini tumbuh di hati permaisuri Xianmu. Ia benar-benar tidak mengerti dengan semua keadaan yang ia alami sekarang. Di mana pakaiannya? Di mana hanfu kekaisarannya? Apa yang kini ia kenakan?
Permaisuri berkata dengan lembut, "Terima kasih tuan muda, lalu di mana aku? Aku harus kembali ke istana. Kaisar membutuhkanku."
Mendengar ucapan aneh wanita yang diselamatkannya itu, pemuda itu merasa ada sedikit ke anehan. Pemuda itu hanya bisa mengerutkan wajahnya ketika ia berbicara, "Da Jie, apa kau seorang yang menyukai novel online dan drama? Kau berbicara seolah-olah dirimu adalah permaisuri. Ini adalah rumah sakit, kau berada di rumah sakit Beijing sekarang. Berhentilah bermain-main, dan katakan padaku dimana rumahmu dan siapa namamu."
Nada bicara pemuda itu tiba-tiba berubah. Awalnya ia terlihat begitu sopan, mirip seperti Si Zhui. Tapi sekarang ia menjadi agak kurang ajar dan agak mirip dengan Chu Fei Yang. Permaisuri Xianmu adalah wanita terhormat dan seorang ibu negara dinasti Han, bagaimana mungkin ia membiarkan pemuda itu berani merendahkannya, "Beraninya kau mengatakan hal seperti itu? Aku adalah Permaisuri Xianmu. Kau akan dihukum jika berani merendahkanku!"
Pemuda itu hanya tertawa terbahak-bahak, ia seperti akan kehilangan akal sehatnya saat kedua lengannya memeluk perutnya, "Hahahhaha, da Jie kau benar-benar lucu. Mungkin karena imajinasimu terlalu tinggi. Dengar, kau memang cantik, tapi mendiang permaisuri Xianmu sangatlah cantik."
Mendengar kata "mendiang" tubuh permaisuri Xianmu tiba-tiba membeku. Itu berarti dia sudah mati? Lalu di mana ia sekarang. Seribu pertanyaan kini muncul di kepalanya.
"Dokter di sini." Perawat wanita tadi kembali lagi. Kali ini ia membawa seorang pemuda lain yang disebut "dokter". Dokter di era modern adalah tabib di era permaisuri Xianmu, jadi wajar jika permaisuri Xianmu sedikit bingung ketika ia mendengar istilah asing. Tapi bukan istilah itu yang lebih mengejutkannya, tapi dokter itu sendiri yang lebih mengejutkan permaisuri Xianmu.
"Chu Xiang, kau juga berada disini?" Melihat laki-laki berjas putih dan berambut pendek yang memiliki wajah seorang Chu Fei Yang itu, permaisuri menjadi sedikit lega dan terkejut di waktu yang bersamaan.
"Aku akan memeriksa nona." Laki-laki berwajah Chu Fei Yang itu hanya mengabaikan perkataan permaisuri Xianmu. Ia kemudian mengambil sebuah alat aneh yang berada di kantung bajunya saat ia ingin memeriksa permaisuri Xianmu.
Dalam hukum kekaisaran, seorang permaisuri tidak di perbolehkan untuk disentuh oleh laki-laki mana pun kecuali kaisar. Tapi di dunia yang berbeda ini, hukum itu hanyalah sebuah bualan semata. Tidak ada batasan antara laki-laki dan perempuan.
Maka ketika laki-laki berwajah Chu Fei Yang itu ingin menyentuhnya, permaisuri Xianmu tiba-tiba berteriak dan membuat kegaduhan, "Apa kau tau, kalau kau bisa di hukum karena ini!! Chu Xiang, kau sudah sinting."
Mendengar wanita di depannya itu meraung padanya, laki-laki itu dengan wajah ganas berkata, "Aku tau kau kehilangan bayimu dan tertekan. Tapi kau harus diperiksa!"
Mendengar laki-laki itu berkata "kehilangan bayi", permaisuri Xianmu teringat kalau ia tengah mengandung. Usia kandungannya baru berusia 3 bulan saat ia jatuh dari tebing. Dan sekarang ia mengetahui kalau calon anaknya itu mati, bagaimana mungkin ia bisa tenang dan tidak meraung.
"Tidak mungkin! Anakku tidak mungkin mati!" Permaisuri Xianmu berteriak dan kehilangan kendali.
Melihat kondisi perempuan yang menjadi pasiennya itu tidak baik, laki-laki berwajah Chu Fei Yang itu segera memberikan obat penenang, hingga akhirnya permaisuri Xianmu tertidur kembali.
"Tuan Wu, silahkan anda menemui dokter Xiao Chuan setelah anda menyelesaikan administrasi." Ujar perawat wanita yang datang bersama laki-laki yang mirip Chu Fei Yang itu.
Setelah melihat wanita yang di tolongnya itu tertidur karena pingsan, pemuda bernama Wu segera pergi untuk mencari dokter Xiao Chuan.
"Kondisi nona…" Tidak mengetahui nama pasiennya sendiri, dokter Xiao Chuan hanya bisa berhenti ketika ia ingin berbicara.
Tapi Wusan alias tuan Wu segera berbicara, "Namanya Chen Qian Qian."
"Ah, kondisi nona Chen sudah membaik. Hanya saja ia mengalami sedikit stress karena kehilangan bayinya. Dukungan dari keluarganya sangat dibutuhkan dalam hal ini. Kalau aku boleh tau apa hubungan di antara tuan Wu dengan nona Chen?" Dokter Li Xiao Chuan bertanya dengan ragu-ragu.
Wusan yang sama sekali tidak mengenal wanita itu hanya bisa diam. Dia terpaksa menggunakan nama kakak sepupunya untuk dijadikan nama samaran wanita yang diselamatkannya. Tapi sebelum ia menjawab, sebuah bunyi ketukan pintu terdengar. Dokter Xiao Chuan segera berbicara, "Masuk."
Seorang laki-laki tampan memasuki ruangan dokter Xiao Chuan. Dokter tampan itu di lain sisi telah melupakan pertanyaannya pada Wusan dan menyuruhnya untuk pergi. Wusan yang sudah di ambang ketakutan hanya bisa menghembuskan napas lega ketika ia keluar dari ruangan dokter itu.
Sementara itu di dalam ruangannya, dokter Xiao Chuan acuh tak acuh ketika ia berbicara, "Ge, kau kenapa tiba-tiba datang mencariku. Eh, apa yang terjadi dengan tanganmu?"
Laki-laki tampan itu memandang Xiao Chuan dengan tatapan dingin. Ia kemudian melihat perban yang melilit lengan kanannya sebelum akhirnya membuka mulutnya, "Apa aku sebagai kakak sepupumu tidak boleh melihatmu? Di Beijing kau bahkan tidak punya siapa-siapa, kau hanya bisa mengandalkanku."
Melihat orang yang di temaninya bicara itu sedikit mendengus, Xiao Chuan berbicara secara acuh tak acuh, "Aiya, Xiao Jingrui yang tampan, kaya raya, dan cerdas rupanya sedang ada masalah. Jangan bilang kau berlelahi lagi dengan karyawanmu. Aiya ge, berhentilah menjadi pemilih."
Melihat adik sepupunya mulai bertingkah, pemuda bernama Xiao Jingrui segera menampar meja, "Ah, kau mulai berani padaku yah? Aku akan bilang pada kakek kalau kau selalu menghabiskan gajimu untuk pergi ke club malam."
Sejak keduanya memutuskan untuk tinggal di Beijing, Jingrui dan Xiao Chuan selalu mengandalkan satu sama lain. Terlebih lagi ketika orangtua Xiao Chuan memutuskan untuk pindah ke luar negeri, Jingrui sebagai kakak sepupu yang sudah merawatnya sejak kecil teramat sangat menyanyi adik sepupunya itu. Walau pun perhatian Jingrui pada Xiao Chuan sangat berbeda dan sedikit ekstrim, tapi Xiao Chuan sendiri tidak pernah keberatan.
"Masalahmu saja banyak, untuk apa kau ikut campur urusanku?" Jingrui berkata secara acuh tak acuh.
Ini bukan kali pertama Jingrui datang ke rumah sakit tempat adik sepupunya itu bekerja. Dengan alasan yang selalu sama, Xiao Chuan sudah bisa menebak kalau kakak sepupunya itu sudah memecat karyawannya lagi.
"Ge, kau sudah memecat karyawanmu sebanyak 4 kali dalam sebulan. Ini bisa dikatakan kalau kau hampir setiap minggu memecat karyawan. Dan pemecatan itu tidak pernah berjalan baik, selalu saja melalui perlahian pertengkaran." Xiao Chuan dengan berani berbicara pada Xiao Jingrui yang sudah berwajah suram.
Melihat Xiao Chuan sudah merapatkan mulutnya, Xiao Jingrui dengan tatapan membunuh berbicara, "Kau sudah selesai bicara?"
Sejak kecil hanya ada 2 orang yang paling ditakuti oleh seorang rubah licik Xiao Chuan. Orang pertama adalah kakeknya yang kini tinggal di Norwegia dan orang kedua adalah Xiao Jingrui. Mendengar pertanyaan kakak sepupunya itu, Xiao Chuan segera mengangguk.
Jingrui kemudian berdiri dari kursinya, ia berjalan mendekat ke arah Xiao Chuan lalu menepuk pundaknya, "Setelah jadwal praktikmu selesai. Datanglah ke apartemen untuk menjaga Xianzi."
Xiao Jingrui pergi dari ruangan tanpa harus mendengar jawaban dari Xiao Chuan. Sebaliknya, Xiao Chuan yang mendapatkan tugas dari kakak sepupunya itu terlihat sangat kesal.
"Aku ini dokter spesialis, bukan penjaga anjingmu. Lagi pula siapa yang akan menamai anjingnya dengan nama Xianzi. Anjing itu bahkan lebih gemuk dari aku." Li Xiao Chuan mengutuk dari balik dinding.