“Yang mulia permaisuri, kaisar memanggil anda ke paviliun Jingshi.” Suara Mian Mian bergema dari balik pintu kamar. Mendengar hal ini perhatian permaisuri Xianmu yang semula terfokus pada Cao Hua, kini beralih ke Mian Mian. Permaisuri Xianmu dengan tenang menjawab, “Aku mengerti, sebentar lagi aku akan keluar.”
Sementara itu Cao Hua masih membatu, ia berusaha memirkan apa yang sebenarnya terjadi semalam. Permaisuri Xianmu dengan hati-hati berbicara pada Cao Hua, “Xiao Hua, kau masih adikku, aku sebagai kakak pasti akan melindungimu. Tapi kau harus jujur padaku, kau harus mengatakan padaku, dengan siapa kau berhubungan? Ini adalah kejahatan besar bagi seorang selir, dan selir Fu bahkan sudah mencurigaimu. Aku mohon, katakan padaku.”
Tangan permaisuri mengeggam erat tangan Cao Hua yang mulai dingin. Tapi Cao Hua hanya bisa memberikan tatapan kosong pada permaisuri Xianmu, “Kakak, aku benar-benar tidak ingat. Aku bersumpah. Aku mohon kakak harus menolongku.”
“Kau harus mengingatnya, aku akan berusaha melindungimu. Jadi kau harus bisa mengingatnya, apa kau mengerti?” Permaisuri Xianmu berkata dengan sungguh-sungguh.
Cao Hua berjala keluar dari istana Fenghuang ketika permaisuri sudah pergi untuk menemui kaisar Xian. Dalam langkahnya, permaisuri Xianmu memikirkan masalah yang kini menimpa adiknya itu. Seorang selir yang ketahuan tidur bersama laki-laki lain akan mendapatkan hukuman yang tidak hanya kejam, bahkan ia akan memilih mati daripada harus menanggung hukuman istana yang begitu mengerikan. Memikirkan hal ini, permaisuri Xianmu tidak tau harus melakukan apa untuk menolong adiknya. Jika ia berusaha menyembunyikan hal ini, maka ia akan sangat bersalah, tapi di lain sisi ia tidak bisa membiarkan adiknya menderita.
Pikiran permaisuri Xianmu melayang jauh ketika ia benar-benar tidak sadar kalau ia sudah sampai di depan paviliun Jingshi. Di dalam paviliun kaisar Xian sudah duduk dengan wajah serius. Lan Si Zhui bahkan lebih serius dari kelihatannya, dan yang paling mengejutkan Chu Fei Yang yang selalu berwajah konyol kini juga menjadi sangat kaku. Ketiga laki-laki itu duduk tanpa berbicara apa-apa, melihat suasana yang sedikit canggung, permaisuri Xianmu melangkahkan kakinya dengan penuh semangat, “Yang mulia, permaisuri Xianmu memberi salam pada yang mulia.”
Suara lembut sang permaisuri tiba-tiba memecah keheningan di antara ketiganya. Secara bersamaan, Si Zhui dan Chu Fei Yang memberi hormat pada permaisuri Xianmu, “Selamat datang permaisuri.”
Kaisar Xian tersenyum ketika ia melihat permaisurinya tampak santai. Ia kemudian menyuruh permaisurinya untuk duduk. Tidak ada yang berani berbicara saat ini, hanya suara cangkir teh yang diletakkan di atas meja dapat terdengar di seluruh ruangan.
“Yang mulia, ini tidak seperti biasanya. Apa yang menyebabkan yang mulia mengumpulkan kami di sini.” Permaisuri Xianmu adalah orang pertama yang berbicara.
Mendengar hal ini kaisar Xian sedikit ragu untuk berbicara. Tapi ia kemudian membuka mulutnya, “Permaisuriku, aku akan mengatakan sesuatu yang mungkin saja akan membuatmu kaget. Aku harap permaisuri bisa mengendalikan diri.”
Jantung permaisuri berdetak begitu cepat, ia takut kalau kaisar Xian telah mengetahui masalah Cao Hua. Jadi dengan berhati-hati permaisuri Xianmu bertanya, “Apa itu kaisar? Silahkan kaisar memberitahuku.”
Kaisar Xian dan Chu Fei Yang saling menatap sebelum akhirnya Chu Fei Yang menganggukkan kepalanya sekali. Kaisar Xian menggenggam erat tangan permaisurinya dan dengan lembut berkata, “Apa permaisuri tau pejabat Cao Ying, dia adalah pejabat istana peringkat ke enam yang juga memegang tanggung jawab untuk menyuplai bahan makanan ke istana.”
Mendengar kaisar Xian tidak mengungkit masalah Cao Hua tapi ia mengungkit masalah makanan istana, jantung permaisuri Xianmu sedikit mengendur. Ia kemudian dengan lega menjawab, “Paman Cao Ying, adalah adik sepupu ayah. Tentu saja hamba tau, sejak mendiang kaisar Liu Bian naik tahta, paman lah yang bertanggung jawab untuk menyuplai bahan makanan ke istana.”
Wajah kaisar Xian masih menyembunyikan beberapa keluhan. Karena kondisi permaisuri Xianmu yang sedang hamil muda, kaisar Xian dengan berhati-hati menceritakan persoalan penyelidikan rahasia yang mungkin saja di dalangi oleh fraksi barat.
“Permaisuriku, beberapa minggu belakangan ini aku, Fei Fei, dan Si Zhui menyelediki kasus pemungutan upeti illegal yang dilakukan oleh beberapa prajurit istana. Hal ini tidak sengaja aku dapatkan ketika aku kembali dari inspeksi dadakan di ibu kota. Setelah melakukan penyelidikan terhadap para prajurit itu, aku menemukan bahwa dalang dari masalah ini adalah fraksi barat. Tapi permaisuri tidak perlu kahwatir karena ini belumlah pasti.” Kaisar Xian secara buru-buru menenangkan permaisuri yang mulai terlihat panic. Tangan kaisar Xian semakin erat menggenggam tangan permaisuri Xianmu yang mulai dingin.
“Kaisar, silahkan anda lanjutkan.” Permaisuri Xianmu dengan tenang kembali berbicara.
Melihat reaksi permaisurinya masih cukup tenang, kaisar Xian kembali melanjutkan, “Salah seorang prajurit yang akan memberikan kesaksiannya secara tiba-tiba meninggal. Dan penyebab kematiannya itu di racun. Setelah Fei Fei menyeledikinya lebih jauh, itu karena sulfur yang ada pada daging bebek yang dimakan oleh prajurit itu bercampur dengan….”
Permaisuri Xianmu dengan cepat memahami ucapan kaisar Xian, “Bebek yang dimakan oleh prajurit itu mengandung sulfur. Dan sejak dulu, kampong halaman paman Ying terkenal dengan karena bebeb mereka yang hidup dengan meminum air yang mengandung sulfur.”
Kaisar Xian tidak bisa menahan rasa takjub akan pengetahuan permaisurinya itu. Di lain sisi, kekahwatirannya memuncak ketika kaisar Xian berbicara, “Aku pikir kau harus tau akan semua hal ini permaisuri.”
Chu Fei Yang di lain sisi hanya bisa diam-diam menatap permaisuri Xianmu itu dengan tatapan kagum. Kaisar Xian dan permaisuri Xianmu benar-benar pasangan yang ditakdirkan oleh surga, bagaimana bisa mereka berdua begitu cerdas?
Permaisuri Xianmu mengangguk dan berkata, “Kaisar, anda tidak perlu mengkhawatirkanku. Selidikilah apa yang menurut kaisar salah. Sejak dulu Yin dan Yang tidak akan pernah menyatu, itu sama seperti kesalahan yang tidak akan pernah bisa di sembunyikan. Aku sebagai permaisuri akan menerima apapun hasilnya itu.”
Kaisar Xian menatap permaisuri yang memancarkan aura tegar, tapi permaisuri Xianmu bukanlah pembohong yang baik. Kaisar Xian sudah bisa memastikan kalau permaisurinya itu cukup terguncang karena masalah ini. Oleh karenanya, kaisar Xian menyuruh permaisuri Xianmu untuk kembali ke istananya dan beristirahat.
“Yang mulia bukankah masih ada dua hal lagi yang harus anda katakan pada permaisuri Xianmu?” Chu Fei Yang secara tidak sabaran berkata.
“Permaisuriku sedang dalam guncangan yang hebat. Dia sedang hamil, aku takut itu akan mempengaruhi kesehatannnya. Untuk sementara waktu aku hanya bisa membiarkan ia tau masalah ini. Mungkin dengan mengetahui hal ini, permaisuri Xianmu akan berusaha memancing Cao Cao.” Kaisar Xian berkata dengan penuh pertimbangan.
Permasalah bebek sulfur yang menyebabkan juru kunci permasalahan korupsi fraksi barat mati itu adalah salah satu hal dari tiga hal penting yang ingin kaisar Xian sampaikan pada permaisurinya. Dengan menyampaikan hal ini, kaisar Xian berharap permaisuri Xianmu akan berbicara pada ayahnya, sehingga Cao Cao akan terpancing. Jika memang Cao Cao tidak ada kaiatannya dengan semua permasalahan ini, maka kaisar Xian dan permaisuri Xianmu bisa lega.
Masalah kedua yang belum tersampaikan pada permaisuri Xianmu adalah perihal kematian mendiang kaisar Liu Bian yang mungkin saja akan menyeret Cao Pi dan Cao Cao ke dalamnya. Ini adalah kejahatan yang paling berat dan fatal dalam dunia kekaisaran, membunuh kaisar adalah kejahatan berat yang hukumanannya bisa melibatkan tujuh generasi, dan permaisuri Xianmu bisa berada dalam bahaya karena masalah ini. Selain itu masalah ketiga yang ingin kaisar sampaikan pada permaisurinya itu ialah fakta di mana Cao Pi adalah anak haram ayahnya. Tapi kondisi permaisuri Xianmu benar-benar tidak memungkinkan kaisar Xian untuk mengatakan semua kebenaran ini padanya sekarang.
Kembali ke istana Fenghuang, permaisuri Xianmu dengan lemas duduk di atas tempat tidurnya. Ia sudah cukup tersiksa dengan masalah Cao Hua, dan sekarang kemungkinan fraksi barat akan terlibat kasus korupsi hanya sisa menunggu waktu untuk bisa terungkap. Walau faktanya permaisuri Xianmu tidak terlibat dengan semua kejahatan itu, tapi ia takut ayahnya akan menjadi dalang dari semua hal mengerikan yang terjadi di istana itu. Selain itu, perihal ayahnya yang meminta bantuannya untuk bisa melemahkan kekuatan kaisar Xian membuat permaisuri Xianmu bertambah khawatir.
“Yang mulia anda harus banyak istirahat, ini semua demi putra mahkota dan ksehatan anda.” Mian Mian tiba-tiba datang dan membawa sebaskom air hangat untuk membasuh telapak tangan permaisuri Xianmu.
Permaisuri Xianmu mengangguk ketika ia mendengar saran Mian Mian itu. Karena beberapa masalah yang datang secara bersamaan itu, permaisuri Xianmu menjadi lupa kalau ada kehidupan lain di rahimnya sekarang.