Erwin duduk di samping Kian yang sekarang sedang di obati oleh suster. Matanya menatap gadis itu dengan lama. Sudah berbulan-bulan tidak bertemu rasanya sangat beda sekali. Tubuh yang dulunya mulus sekarang terdapat beberapa luka. Tubuh itu semakin kurus membuat Erwin tidak tega melihatnya. "Terima kasih Sus." ujar Kian membuyarkan lamunan Erwin. Setelah suster pergi, keadaan di ruangan itu hening. Kian tidak berani memandang Erwin, kepalanya menunduk memainkan kukunya. "Kian." Panggil Erwin. "Hm." "Nggak ada yang mau Lo ceritain sama gua?" Kian meremas tangannya. Takut. Satu kata itu yang sekarang menguasai dirinya. Erwin jika marah tidak akan bisa lepas kontrol. Kian takut jika Erwin marah dan menyalahkannya atas kejadian Ratu 2 tahun lalu. Sampai sekarang Kian benar-benar mas