“Gak mau tahu harus diceritain, Mas. Jadi Ardanta itu gimana?” suara Zivanna pecah manja, tubuhnya melingkar di samping Hakim di atas ranjang. Malam sudah hening, lampu kamar diredupkan, dan Rajendra terlelap di kamar bayi di sebelah. Zivanna menempelkan wajahnya ke d**a Hakim, tangannya menyusup ke pinggang pria itu, seperti anak kecil yang menuntut dongeng. Hakim menoleh, menatap wajah istrinya yang penuh antusias. “Tidur, Sayang. Sudah malam.” “Eeeh, enggak. Aku nggak bisa tidur kalau belum tahu ceritanya. Please, Mas…” rengeknya, bibirnya maju, matanya berkilat penuh tuntutan. “Aku tuh penasaran banget! Kezia juga bilang kalau mereka jadian, dan ayahnya kasih restu. Pasti ada hal terduga dibelakang layar kan? Kok bisa?” “Yaudah kamu tanya Kezia aja.” “Dia gak mau kasih jelasin deta

