Jilid II - 14: Cuma?!

1022 Kata

"Awan." "Hm?" "Kapan putus sama Gita?" Praktis Awan terlentang, menatap Ainara. Masih rebahan di atas paha kepalanya. "Kenapa malah tanya itu?" "Nggak bisa, ya, langsung dijawab aja?" "Pas aku ninggalin kamu di tempat makan, waktu habis beli seserahan. Kenapa?" Ow ... Nara membulatkan bibirnya. Lalu dia memainkan rambut Awan. "Pantesan, ya. Buru-buru gitu." "Kenapa emang?" Nara senyum. "Kok bisa move on cepet?" "Itu pertanyaan jebakan, ya?" Awan nggak mau jawab. Salah-salah nanti menjauh. Nara tertawa. Sungguh, dia merasa jelas perbedaan usia dan cara berpikirnya dengan Awan si 18 tahun. Yeah, baru Nara sadari. Kayaknya sekarang bukan Awan yang ingin pernikahan ini berlangsung sementara. Setelah berpikir matang-matang di rumah utama, Nara temukan jawaban. "Aku kan udah dua pul

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN