Pertama-tama, Awan dijewer dulu. Kala di mana dia sampaikan kepada papi tentang segala perkara di rumah tangganya yang butuh solusi. Maaf, bukannya Awan ngadu atau bodoh menjebloskan diri hingga membeberkan niat awal di pernikahannya ketika memasuki usia dini. Yakni perkara 'sementara', sembilan bulan saja, habis lahir anaknya, ya, bubarlah orang tuanya. Praktis Alam Semesta menarik kuping kanan putra sulungnya. "Nggak habis pikir Papi, sumpah. Bisa-bisanya menghasilkan produk seboloho kamu! Terus sekarang gimana coba, huh? Ainara kemakan permintaan kamu di awal sampe dia minder soal umur. Awan, Awan ... Allah ngasih otak itu, ya, nggak cuma otak, tapi dibekali akal! Bisa-bisanya malah kamu rongsokin!" Uh. Sakit. Jewer terooos! Awan meringis, sampai papi selesai menarik daun telinga