Jilid II - 17: Kecil?

1304 Kata

Pertama-tama Awan cuci muka dulu. Lalu dia ke dapur dan mulai menyiapkan bahan-bahan untuk satenya. Ditemani Ainara, tentu saja. Wanita hamil itu duduk di kursi makan, menunggu Awan sambil menelungkupkan kepala di meja, ditumpu dengan lipatan lengannya. "Jangan tidur, Ai." "Ya, kalo tidur, bangunin aja." Awan cuma bisa sabar. Efek telanjur cinta. Dia pun sibuk sendiri di sana. Malam ini kostum Awan adalah celana kolor di atas lutut, lalu kaos hijau lumut, dipadu celemek yang tersedia di dapur. Barangkali kecipratan kecap, kan, sayang bajunya. Untung saja celemeknya warna biru, jadi nggak malu-maluin banget. "Wan." "Hm?" Masih menelungkup di meja, tetapi posisi wajah menghadap Awan di sana, Ainara menatapnya dan bertanya, "Pacaran sama Anggita Anggita itu udah berapa lama?" Yang sek

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN